AI Ini Bisa Deteksi Kanker Tiroid Akurat 90%! Dokter Jadi Lebih Santai

24 April 2025 14:13
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Biasanya dokter butuh waktu lama untuk menyusun informasi pasien sebelum sesi konsultasi. Tapi berkat teknologi AI ini, waktu persiapan bisa dipotong hampir separuhnya.

Sahabat.com - Sahabat, kabar baik datang dari dunia medis yang mungkin akan bikin kamu melongo! Tim peneliti dari Universitas Hong Kong (HKUMed) baru saja memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia yang dirancang khusus untuk mendiagnosis dan mengklasifikasikan kanker tiroid—dan hebatnya lagi, akurasinya tembus lebih dari 90%! Gimana nggak takjub coba?

Teknologi super canggih ini bekerja dengan memanfaatkan kekuatan empat model bahasa besar (large language models/LLMs) bernama Mistral, Llama, Gemma, dan Qwen. AI ini bisa membaca dokumen klinis yang panjang dan ruwet, lalu langsung menentukan stadium kanker dan risiko klinis pasien. 

Buat sahabat yang belum tahu, kanker tiroid termasuk salah satu jenis kanker yang paling umum, lho. Penanganannya pun sangat tergantung pada informasi medis yang tepat dan cepat.

Biasanya dokter butuh waktu lama untuk menyusun informasi pasien sebelum sesi konsultasi. Tapi berkat teknologi AI ini, waktu persiapan bisa dipotong hampir separuhnya. 

Yup, dari yang biasanya ribet banget jadi lebih ringkas, dan pastinya bikin kerja dokter lebih efisien. Hebatnya lagi, semua proses bisa dilakukan secara offline, jadi data pasien tetap aman dan nggak perlu khawatir soal privasi bocor ke mana-mana.

Tim peneliti menguji AI ini dengan data dari program Cancer Genome Atlas (TCGA) dan hasilnya mencengangkan: akurasi klasifikasi risiko mencapai 100% dan stadium kanker bisa ditebak dengan tingkat akurasi mendekati 98%. 

Itu artinya, sahabat, keandalan AI ini nyaris sempurna! Bayangkan kalau teknologi ini sudah dipakai di rumah sakit seluruh dunia, pastinya proses diagnosis jadi lebih cepat dan akurat, bukan?

Dan yang paling penting, dokter jadi punya lebih banyak waktu untuk ngobrol santai dan mendalam dengan pasien—nggak cuma buru-buru karena harus membaca tumpukan laporan. 

Sahabat, bisa jadi ke depannya teknologi ini akan menyebar ke seluruh layanan kesehatan, baik negeri maupun swasta. 

Bahkan sudah ada rencana untuk menguji AI ini dalam skala yang lebih besar menggunakan data pasien nyata. 

Jadi, bukan cuma janji manis, tapi benar-benar siap mengubah wajah dunia medis.
Kalau kamu punya keluarga atau kenalan yang sedang berjuang melawan kanker tiroid, kabar ini bisa jadi harapan baru. Siapa tahu, teknologi ini bisa segera diterapkan di rumah sakit sekitar kita. Teknologi dan kesehatan memang pasangan serasi masa depan, ya sahabat!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment