Apakah Anda Membutuhkan Vaksin Campak Peningkat? Ini Rekomendasi Para Ahli

18 Februari 2025 13:46
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Meskipun kemungkinan terjangkit campak setelah vaksinasi lengkap sangat kecil, sekitar 3% dari mereka yang divaksinasi dengan dua dosis MMR masih berisiko tertular jika terpapar virus tersebut.

Sahabat.com - Kasus campak, sebuah penyakit yang sangat menular, kembali muncul di beberapa wilayah di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir. 

Meski dua dosis vaksin MMR (Campak, Gondongan, dan Rubella) yang diberikan saat kanak-kanak sudah memberikan perlindungan yang baik, para ahli mengingatkan bahwa beberapa orang mungkin perlu mendapatkan suntikan tambahan, terutama jika mereka tidak yakin dengan status vaksinasi mereka atau menerima vaksin sebelum tahun 1968.

Wabah campak kembali meningkat pasca-pandemi COVID-19, dengan lebih dari 280 kasus dilaporkan di AS pada 2024, angka tertinggi sejak 2019. Pada 2025, laporan kasus terus bertambah di berbagai negara bagian seperti Texas, New Mexico, dan New York. 

Para ahli menekankan bahwa vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran campak, dan mereka mendorong masyarakat untuk memastikan vaksinasi mereka terkini.

Dr. Tina Tan, seorang profesor pediatri di Northwestern University, menjelaskan bahwa orang-orang yang tidak divaksinasi atau yang bepergian ke luar negeri, terutama ke daerah yang terkena wabah, berisiko membawa virus ini kembali dan menyebarkannya ke masyarakat. 

Meskipun kebanyakan orang yang divaksinasi dengan dua dosis MMR terlindungi seumur hidup, ada beberapa kondisi tertentu yang memerlukan vaksinasi ulang, seperti jika Anda tidak memiliki catatan vaksinasi atau jika vaksin diberikan sebelum 1968.

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) merekomendasikan dua dosis vaksin MMR untuk anak-anak dan satu dosis untuk orang dewasa yang belum divaksinasi atau tidak memiliki kekebalan. 

Mereka yang lahir sebelum 1957 umumnya dianggap telah terinfeksi campak saat kecil dan memiliki perlindungan alami terhadap virus ini.
Pemeriksaan kekebalan dapat dilakukan dengan tes titer untuk mengukur kadar antibodi dalam darah, namun para ahli lebih menyarankan memeriksa catatan vaksinasi sebagai indikasi kekebalan yang lebih akurat. Dalam kasus tertentu, seperti bekerja di fasilitas kesehatan, tes titer mungkin diperlukan.

Bagi mereka yang divaksinasi sebelum 1968, CDC menyarankan untuk mendapatkan suntikan kedua karena vaksin yang digunakan pada masa itu mungkin kurang efektif. 

Meski vaksin MMR aman, jika Anda merasa tidak yakin dengan status vaksinasi Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis dan mendapatkan vaksinasi ulang jika perlu.

Meskipun kemungkinan terjangkit campak setelah vaksinasi lengkap sangat kecil, sekitar 3% dari mereka yang divaksinasi dengan dua dosis MMR masih berisiko tertular jika terpapar virus tersebut. 

Namun, mereka cenderung mengalami gejala yang lebih ringan dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment