Gen Tersembunyi Ini Bisa Jadi Kunci Obat Kanker dan Penyakit Autoimun!

18 Juli 2025 14:48
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Endocrinology, tim ilmuwan dari Qatar dan Yordania menunjukkan bahwa gen SDR42E1 punya peran krusial dalam menyerap vitamin D dari usus dan mengubahnya menjadi bentuk aktif bernama kalsitriol. Kalsitriol ini bukan main-main, karena selain penting untuk metabolisme kalsium dan fosfat, ia juga bisa mengatur pertumbuhan sel dan membantu tubuh melawan penyakit.

Sahabat.com - Sahabat, siapa sangka di balik tubuh kita yang kompleks ini ada satu gen kecil yang bisa menentukan bagaimana tubuh menyerap vitamin D dan menggunakannya? 

Yap, vitamin D bukan cuma soal sinar matahari dan tulang yang kuat, tapi juga berkaitan erat dengan sistem kekebalan, pertumbuhan sel, hingga kesehatan otot dan saraf. 

Dan sekarang, para ilmuwan baru saja menemukan satu gen yang berperan penting dalam semua proses itu—namanya SDR42E1.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Endocrinology, tim ilmuwan dari Qatar dan Yordania menunjukkan bahwa gen SDR42E1 punya peran krusial dalam menyerap vitamin D dari usus dan mengubahnya menjadi bentuk aktif bernama kalsitriol. Kalsitriol ini bukan main-main, karena selain penting untuk metabolisme kalsium dan fosfat, ia juga bisa mengatur pertumbuhan sel dan membantu tubuh melawan penyakit.

Dr. Georges Nemer, peneliti utama dari Hamad Bin Khalifa University, berkata, "Kami menunjukkan bahwa memblokir atau menghambat SDR42E1 dapat secara selektif menghentikan pertumbuhan sel kanker." 

Wah, kalau begitu gen ini bisa jadi pintu masuk menuju pengobatan kanker yang lebih canggih dan tepat sasaran!
Penemuan ini bermula dari mutasi gen SDR42E1 di kromosom 16, yang sebelumnya diketahui menyebabkan defisiensi vitamin D. Mutasi ini membuat proteinnya jadi rusak dan tidak bisa bekerja. 

Untuk membuktikan peran gen ini, para peneliti menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR/Cas9 pada sel kanker usus besar (kolorektal) bernama HCT116. Hasilnya mengejutkan—sel kanker tersebut kehilangan kemampuan hidup hingga 53%! Lebih dari 4.600 gen lain juga ikut terpengaruh, yang menunjukkan bahwa SDR42E1 adalah saklar molekuler utama dalam banyak proses penting dalam sel.

“Penemuan kami membuka potensi baru dalam onkologi presisi, meskipun tentu saja masih butuh banyak validasi klinis dan pengembangan jangka panjang,” kata Dr. Nagham Nafiz Hendi dari Middle East University, Yordania, yang juga penulis utama studi ini.

Tapi bukan cuma untuk menghentikan sel kanker, sahabat. Gen ini juga bisa "dimainkan" ke arah sebaliknya. Dengan meningkatkan ekspresi SDR42E1 secara lokal melalui teknologi gen, para ilmuwan membayangkan manfaat kesehatan dari kalsitriol bisa dimaksimalkan. 

Dr. Nemer menambahkan, “Karena SDR42E1 terlibat dalam metabolisme vitamin D, kita juga bisa menargetkannya dalam berbagai penyakit di mana vitamin D punya peran pengatur.”

Ia menyebutkan bahwa banyak studi gizi menunjukkan hormon ini bisa menurunkan risiko kanker, penyakit ginjal, serta gangguan autoimun dan metabolik. Tapi tentu saja, ini harus dilakukan hati-hati, karena efek jangka panjang SDR42E1 terhadap keseimbangan vitamin D masih belum sepenuhnya dipahami.

Intinya, temuan ini membuka lembaran baru bagi dunia medis—siapa tahu, gen mungil SDR42E1 ini bisa jadi kunci untuk hidup lebih sehat dan panjang umur. Jadi, jangan remehkan kekuatan vitamin D dan misteri genetik di baliknya ya, sahabat!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment