Sahabat.com - Susu bubuk yang banyak dijual di pasaran sering mengandung gula tambahan, yang dapat memengaruhi kandungan nutrisinya.
Susu bubuk adalah bentuk susu segar yang dikeringkan dengan menghilangkan airnya. Proses ini menghasilkan produk konsentrat dengan kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Kepraktisan dan masa simpan yang lama membuat susu bubuk menjadi pilihan populer, terutama ketika susu segar sulit diperoleh.
Namun, tidak semua susu bubuk sama. Beberapa produk mengandung gula atau perasa tambahan yang dapat mengubah kandungan nutrisinya, berpotensi memberikan dampak buruk terhadap kesehatan.
Hubungan Susu Bubuk dengan Diabetes
1. Kandungan Gula Tambahan
Menurut Dr. Abhishek Chopra, Konsultan Dokter Anak dan Neonatologi dari Cloudnine Group of Hospitals, gula tambahan pada susu bubuk menjadi perhatian serius. Konsumsi gula berlebih selama masa kanak-kanak dapat menyebabkan obesitas dan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
Dr. Chopra menyarankan orang tua untuk memilih susu bubuk tanpa pemanis dan tanpa rasa untuk meminimalkan konsumsi gula yang tidak diperlukan.
2. Indeks Glikemik (IG)
Susu bubuk memiliki IG yang mirip dengan susu segar karena kandungan laktosanya. Konsumsi makanan dengan IG tinggi dapat memicu lonjakan kadar gula darah. Dr. Chopra menyarankan agar susu bubuk dikombinasikan dengan makanan rendah IG, seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan protein.
3. Kontrol Porsi
Konsumsi susu bubuk yang berlebihan dapat meningkatkan asupan kalori, yang berpotensi menyebabkan obesitas. Dr. Chopra menekankan pentingnya mengontrol ukuran porsi dan menjadikan susu bubuk sebagai pelengkap, bukan sumber nutrisi utama.
Manfaat Susu Bubuk
Meskipun ada kekhawatiran, susu bubuk tetap menjadi sumber nutrisi penting bagi anak-anak:
Protein: Mendukung pertumbuhan dan perbaikan otot.
Kalsium: Membantu membangun tulang dan gigi yang kuat.
Vitamin D, A, dan B12: Meningkatkan kekebalan tubuh dan energi.
Zat Besi: Mencegah anemia dan mendukung perkembangan otak.
Tips Praktis untuk Orang Tua
Pilih produk tanpa pemanis: Periksa label untuk menghindari gula tambahan.
Diet bervariasi: Kombinasikan dengan buah, sayur, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
Moderasi: Gunakan susu bubuk sebagai pelengkap, bukan makanan utama.
Hidrasi yang cukup: Batasi konsumsi minuman manis.
Pertimbangan Khusus
Riwayat keluarga diabetes: Anak dengan faktor risiko genetik harus diawasi asupan gula dan kalorinya.
Kondisi metabolisme: Konsultasikan dengan dokter untuk diet yang sesuai.
Susu bubuk, bila dikonsumsi secara bertanggung jawab, tidak secara langsung meningkatkan risiko diabetes. Pemilihan produk yang tepat, kontrol porsi, dan diet seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan anak.
Dr. Chopra menutup dengan pesan, “Fokuslah pada pola makan sehat dan gaya hidup aktif untuk mendukung kesehatan anak jangka panjang.”
0 Komentar
Makan Buah dan Sayur Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Serangan Jantung? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Wah, Buah Ini Ternyata Ampuh Cegah Radang Usus! Simak Temuannya di Sini
Hati-Hati! Telur Organik Favoritmu Ditarik dari Pasaran Gara-Gara Bakteri Berbahaya Ini!
Makan Warna-warni Bisa Bikin Panjang Umur? Ini Fakta Mengejutkannya!
Hati-Hati! Ternyata Kandungan dalam Makanan Ini Bisa Bikin Obat Kanker Jadi Kurang Ampuh
Gak Nyangka, Camilan Dapur Ini Bisa Bikin Pencernaanmu Lancar Seketika!
Leave a comment