Sahabat.com - Siapa yang bisa menolak kenikmatan hot dog hangat, segelas soda dingin, atau camilan instan di tengah malam?
Tapi tunggu dulu, ternyata semua kenikmatan itu diam-diam bisa jadi pemicu umur pendek.
Sebuah penelitian besar yang melibatkan lebih dari 540.000 orang Amerika selama lebih dari dua dekade menemukan fakta yang bikin kita patut berpikir ulang: konsumsi makanan ultra-proses bisa meningkatkan risiko kematian hingga 10%!
Gaya hidup praktis ala makanan kemasan, dari minuman bersoda hingga daging olahan seperti sosis dan daging asap, ternyata punya dampak yang lebih serius dari sekadar kenaikan berat badan.
Penelitian ini menyebutkan bahwa makanan-makanan tersebut punya kaitan erat dengan meningkatnya angka kematian akibat penyakit jantung dan diabetes. Yang mengejutkan, risiko ini tetap tinggi bahkan setelah peneliti memperhitungkan faktor lain seperti merokok, berat badan, dan kualitas pola makan secara keseluruhan.
Peneliti utama, Dr. Erikka Loftfield dari National Cancer Institute, bilang langsung, “Hasil studi kami mendukung banyak literatur lain yang menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra-proses berdampak negatif pada kesehatan dan harapan hidup.”
Ia juga menambahkan bahwa masih banyak hal yang belum diketahui secara pasti, tapi satu hal jelas: ada sesuatu dalam makanan super olahan yang bikin tubuh kita bereaksi negatif dalam jangka panjang.
Data diambil dari awal tahun 1990-an saat para peserta berusia antara 50 hingga 71 tahun. Kini, lebih dari separuh peserta sudah meninggal, dan pola konsumsi mereka jadi kunci utama studi ini. Daging olahan dan minuman manis jadi dua makanan paling bermasalah dalam kategori ini.
Jadi, meskipun kamu rajin olahraga atau punya berat badan ideal, tapi kalau masih doyan makanan super olahan, risikonya tetap mengintai.
Rekomendasi diet di Amerika Serikat sendiri sudah lama menyarankan agar kita membatasi konsumsi daging olahan dan minuman manis.
Tapi kebiasaan sulit diubah, apalagi jika makanan cepat saji selalu menggoda di minimarket atau meja makan.
Meskipun penelitian ini belum bisa menunjukkan hubungan sebab-akibat secara langsung, hasilnya tetap jadi alarm keras buat kita semua. Apalagi dengan berubahnya jenis makanan yang kita konsumsi sejak data awal dikumpulkan di tahun 90-an.
Makanan kini makin kompleks prosesnya, dan itu artinya penelitian serupa perlu terus dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebiasaan makan zaman sekarang.
Jadi, masih yakin mau lanjut ngemil sosis dan soda setiap hari?
0 Komentar
Viral Banget di Medsos! Sea Moss Katanya Superfood Ajaib, Tapi Beneran Sehat Nggak Sih?
Makan Mangga Tiap Hari Ternyata Bisa Bantu Jaga Gula Darah dan Berat Badan Stabil, Lho!
Leave a comment