Bagaimana Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur Mempengaruhi Risiko Penyakit Kardiovaskular

10 Oktober 2024 12:22
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kesehatan preventif sangat penting bagi wanita yang memasuki masa menopause dan pascamenopause, yang mungkin tidak mendapatkan perlindungan dari produksi estrogen.

Sahabat.com - Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia, termasuk di kalangan wanita. Penelitian terbaru meneliti hubungan antara siklus menstruasi yang tidak teratur dan risiko penyakit kardiovaskular.

Salah satu penelitian yang sedang berlangsung adalah analisis retrospektif data dari studi U.K. Biobank yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association. Penelitian ini membandingkan siklus menstruasi yang panjang dengan yang pendek untuk mencari kemungkinan korelasi terhadap perkembangan kondisi kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, fibrilasi atrium, dan hipertensi.

Apa Itu Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur dan Dampaknya pada Jantung?

Siklus menstruasi adalah periode ketika seorang wanita mengalami haid, yang rata-rata berlangsung selama 28 hari. Siklus yang tidak teratur didefinisikan sebagai siklus yang berlangsung kurang dari 24 hari (pendek) atau lebih dari 32 hari (panjang). Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko berbagai kondisi.

Dr. Kali Gagnon, seorang ahli jantung, menjelaskan, “Estrogen telah lama dianggap sebagai pelindung alami terhadap penyakit kardiovaskular. Otak wanita, terutama hipotalamus dan kelenjar pituitari, serta organ reproduksi bekerja sama untuk mengatur sekresi hormon. Ketika estrogen dilepaskan, ia mengurangi stres oksidatif, meningkatkan aliran darah ke jantung, melemaskan pembuluh darah, dan mengurangi stres inflamasi. Inflamasi dan radikal bebas dapat berkontribusi pada penumpukan plak, dan estrogen berperan dalam mengurangi inflamasi ini. Tingkat testosteron juga memengaruhi apakah kadar hormon menimbulkan respons inflamasi atau tidak.”

Dengan demikian, rendahnya kadar estrogen dapat menghilangkan perlindungan ini, meningkatkan respons inflamasi yang berisiko pada penyakit jantung. Meskipun estrogen memberikan beberapa sifat pelindung, penyakit jantung tetap menjadi penyebab 1 dari 5 kematian wanita di Amerika Serikat.

Apakah Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur Menyebabkan Penyakit Kardiovaskular?

Dr. Gagnon mencatat, “Berdasarkan penelitian dan literatur yang ada, saya melihat adanya kemungkinan korelasi, tetapi tidak selalu sebagai kausalitas yang jelas. Wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur sering memiliki kondisi lain yang menyertainya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, diabetes, hipertensi, dan kondisi lain yang memengaruhi risiko.” Meskipun pengobatan untuk siklus tidak teratur dapat dilakukan, tidak terlihat adanya perubahan pada risiko kardiovaskular mereka. 

Penting untuk diingat bahwa tidak semua wanita berada dalam kategori statistik yang sama. Setiap individu unik, dan banyak faktor kesehatan yang perlu dipertimbangkan.

“Jadi, meskipun seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, bukan berarti mereka otomatis berisiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung,” tambah Dr. Gagnon. “Sebaliknya, penting untuk fokus pada cara-cara pencegahan agar jantung tetap sehat.”

Fokus pada Kesehatan Preventif dan Skrining untuk Mengatasi Penyakit Kardiovaskular

Walaupun banyak yang belum diketahui tentang hubungan antara siklus menstruasi yang tidak teratur dan penyakit kardiovaskular, tidak diragukan lagi bahwa menjalani gaya hidup sehat, rutin berkunjung ke dokter, dan melakukan skrining secara teratur adalah hal yang penting untuk kesehatan kardiovaskular.

Pengobatan dini juga sangat penting. Dr. Gagnon berpendapat bahwa setiap pasien paling memahami tubuhnya sendiri. Jika ada sesuatu yang terasa tidak biasa atau berubah, penting untuk menyampaikannya. “Ketika Anda mengungkapkan kekhawatiran Anda, dokter dapat lebih memahami jenis penilaian risiko yang perlu dilakukan. Penanganan awal memungkinkan kita untuk mengurangi kerusakan kardiovaskular lebih lanjut dan menurunkan risiko.”

Fokuslah pada area yang dapat Anda kendalikan, seperti memantau dan mengatur:

- Tekanan darah
- Kadar kolesterol
- Kadar gula darah

Selain itu, terapkan gaya hidup sehat dengan:

- Berhenti merokok
- Menurunkan berat badan berlebih
- Menjaga rutinitas olahraga
- Mengonsumsi makanan sehat untuk jantung
- Mengurangi stres

Kesehatan preventif sangat penting bagi wanita yang memasuki masa menopause dan pascamenopause, yang mungkin tidak mendapatkan perlindungan dari produksi estrogen. Penting untuk memahami bahwa penyakit jantung dapat muncul dengan cara yang berbeda pada wanita, termasuk faktor risiko yang berbeda.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment