Sahabat.com - Banyak orang Amerika yang tidak menyadari hubungan antara konsumsi alkohol dan kanker, yang dipengaruhi oleh puluhan tahun pemasaran dan gambaran media yang positif tentang alkohol.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), “Anda dapat menurunkan risiko kanker dengan mengurangi konsumsi alkohol atau bahkan tidak meminumnya sama sekali.” Namun, data dari Annenberg Public Policy Center (APPC) menunjukkan bahwa kurang dari separuh orang Amerika mengetahui bahwa konsumsi alkohol secara teratur dapat meningkatkan risiko terkena kanker di kemudian hari.
CDC melaporkan bahwa lebih dari setengah orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi alkohol, 17% di antaranya melakukan binge drinking, dan 6% lainnya mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Kesimpulan bahwa konsumsi alkohol membawa risiko kesehatan yang signifikan didukung oleh tinjauan sistematik dan meta-analisis yang berfokus pada hubungan antara konsumsi alkohol dan risiko kematian akibat berbagai penyebab.
Hasil survei ini berasal dari Survei Pengetahuan Annenberg Science and Public Health (ASAPH), yang dilakukan oleh APPC dengan panel lebih dari 1.700 orang dewasa di AS pada September 2024.
Meskipun 40% responden survei menyadari bahwa mengonsumsi alkohol secara teratur dapat meningkatkan peluang terkena kanker, 40% lainnya tidak yakin apakah pernyataan tersebut benar, sementara 20% memiliki keyakinan yang salah (baik menganggap alkohol tidak berpengaruh atau bahkan dapat mengurangi peluang terkena kanker).
“Pesan kesehatan masyarakat tentang risiko yang terkait dengan konsumsi alkohol harus mampu mengatasi pengaruh pemasaran yang canggih dan gambaran positif media yang sudah berlangsung puluhan tahun,” kata Patrick E. Jamieson, Direktur Annenberg Health and Risk Communication Institute di APPC.
Survei ini dilakukan pada gelombang ke-21 dari panel yang representatif secara nasional, dengan 1.744 orang dewasa di AS. Survei ini dilaksanakan oleh SSRS, sebuah perusahaan riset pasar independen, dengan beberapa sampel tambahan yang dilakukan untuk mengatasi penurunan partisipasi. Gelombang terbaru survei ini dilakukan pada 13-22 September dan 26-30 September 2024. Margin kesalahan sampel adalah ± 3,5 poin persentase pada tingkat kepercayaan 95%.
Selama tiga setengah tahun terakhir, pusat kebijakan ini telah memantau pengetahuan, keyakinan, dan perilaku masyarakat Amerika terkait vaksinasi, Covid-19, flu, RSV, dan isu kesehatan penting lainnya melalui panel survei ini. Selain Patrick E. Jamieson, tim APPC yang terlibat dalam survei ini termasuk analis riset Laura A. Gibson dan Shawn Patterson Jr., Ken Winneg, direktur pelaksana riset survei, dan Kathleen Hall Jamieson, direktur pusat kebijakan.
0 Komentar
Gunakan Kulit Pisang sebagai Bahan Makanan, Ini Manfaat Mengejutkannya
Cara Memilih Roti Bebas Gluten yang Lebih Sehat
Cara Memilih Camilan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Gula Darah
Apakah Anda Harus Menghindari Makan Karbohidrat di Malam Hari? Seorang Ahli Gizi Menjelaskan
Tips Sehat Sahur: Mengonsumsi Mi Instan dengan Bijak Menurut Dokter
Apakah Kurma Aman untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya
Leave a comment