Dengerin Musik Tiap Hari Bisa Turunkan Risiko Demensia Hampir 40 Persen, Ini Faktanya

18 November 2025 12:29
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Ilustrasi lansia menikmati musik dengan headphone, menandakan manfaat musik terhadap kesehatan otak.

Sahabat.com - Sulit dipercaya, tapi kebiasaan sederhana seperti mendengarkan musik ternyata bisa jadi “vitamin otak” yang kuat untuk para lansia. Sebuah riset besar dari Monash University menemukan bahwa orang berusia di atas 70 tahun yang rutin mendengarkan musik punya risiko demensia 39 persen lebih rendah dibanding mereka yang jarang atau tidak pernah menikmati musik sama sekali.

Penelitian yang dipimpin oleh mahasiswa honours Emma Jaffa bersama Profesor Joanne Ryan itu menganalisis lebih dari 10.800 partisipan lanjut usia. Hasilnya konsisten: semakin sering seseorang terlibat dengan musik—baik mendengarkan maupun memainkan alat musik—semakin kuat kemampuan kognitifnya saat menua. 

Bahkan, bermain alat musik ikut memberikan dampak positif dengan penurunan risiko demensia sebesar 35 persen.
Temuan ini berasal dari data ASPREE dan ASPREE-ALSOP, studi jangka panjang mengenai penuaan pada lansia. 

Menurut analisis, kelompok yang “selalu” mendengarkan musik tidak hanya mencatat risiko demensia lebih rendah, tetapi juga memiliki memori episodik yang lebih baik dan skor kognitif harian yang lebih tinggi. 

Menariknya, mereka yang mendengarkan sekaligus memainkan musik punya penurunan risiko tambahan—hingga 33 persen untuk demensia dan 22 persen untuk gangguan kognitif ringan.

“Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas musikal bisa menjadi strategi yang mudah diakses untuk menjaga kesehatan kognitif di usia tua, meski kami belum bisa menyimpulkan sebab-akibat secara langsung,” ujar Emma Jaffa.

Sementara itu, Profesor Joanne Ryan menegaskan bahwa kebutuhan untuk menemukan cara mencegah atau menunda demensia semakin mendesak seiring bertambahnya jumlah populasi lansia. 

“Dengan belum adanya obat untuk demensia, mencari cara yang berbasis gaya hidup menjadi sangat penting. Bukti menunjukkan bahwa penuaan otak tidak hanya ditentukan faktor genetik, tapi juga pilihan hidup sehari-hari. Studi kami menunjukkan bahwa musik—baik didengarkan maupun dimainkan—bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga kesehatan otak,” katanya.

Dengan kata lain, membuka playlist favorit bukan hanya menenangkan hati, tapi juga bisa membantu menjaga ketajaman otak hingga usia senja.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment