Dua Masalah Ini Diam-diam Bikin Ingatan Cepat Hilang, Waspadai Sebelum Terlambat

04 Agustus 2025 12:08
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Temuan terbaru dari tim peneliti Universitas Geneva (UNIGE) mengungkap bahwa kesepian emosional—bukan sekadar kesendirian sosial—berperan besar mempercepat penurunan kognitif, khususnya pada lansia yang memiliki gangguan pendengaran.

Sahabat.com - Merasa kesepian ternyata bukan cuma soal perasaan sepi. Jika kamu juga mengalami gangguan pendengaran, kombinasi ini bisa diam-diam merusak daya ingat lebih cepat dari yang kamu bayangkan. 

Temuan terbaru dari tim peneliti Universitas Geneva (UNIGE) mengungkap bahwa kesepian emosional—bukan sekadar kesendirian sosial—berperan besar mempercepat penurunan kognitif, khususnya pada lansia yang memiliki gangguan pendengaran.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 33.000 orang lanjut usia di Eropa dan menemukan pola mencolok: mereka yang merasa kesepian, meskipun tetap bersosialisasi, mengalami penurunan daya ingat lebih cepat ketika mengalami gangguan pendengaran. Ini menjadi bukti kuat bahwa perawatan pendengaran sejak dini bisa jadi kunci untuk menjaga kesehatan otak di masa tua.

Menurut Charikleia Lampraki, peneliti pascadoktoral dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan UNIGE, pendekatan yang mereka gunakan tergolong baru. 

"Selama ini kita cenderung memisahkan faktor sosial dan sensorik, padahal keduanya saling memengaruhi dalam proses penuaan otak,” ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa meski sudah ada dugaan sebelumnya, masih sangat sedikit penelitian yang benar-benar menggali keterkaitan langsung antara rasa kesepian dan gangguan pendengaran terhadap daya ingat.

Fakta lainnya, data dari WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2050, sekitar 2,5 miliar orang akan mengalami gangguan pendengaran dalam berbagai tingkat. Saat ini saja, lebih dari seperempat orang berusia di atas 60 tahun hidup dengan masalah pendengaran yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Tak hanya menyulitkan komunikasi, gangguan ini juga dikaitkan dengan risiko penurunan kognitif dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi.

Studi yang dimuat dalam jurnal Communications Psychology ini memetakan tiga kelompok lansia berdasarkan tingkat kesepian dan keterasingan sosial: mereka yang merasa kesepian dan terisolasi, mereka yang tidak terisolasi tapi merasa kesepian, dan mereka yang terisolasi namun tidak merasa kesepian. Hasilnya, kelompok kedua—yang tetap bersosialisasi tapi merasa sendiri—mengalami penurunan ingatan paling cepat jika mengalami gangguan pendengaran.

“Orang-orang yang sebenarnya tidak terputus dari lingkungan sosialnya tetapi tetap merasa kesepian justru menunjukkan percepatan penurunan daya ingat ketika mengalami gangguan pendengaran,” jelas Prof. Matthias Kliegel, peneliti dari Laboratorium Kognisi dan Penuaan UNIGE.

Kabar baiknya, solusi sederhana seperti penggunaan alat bantu dengar bisa memberikan efek besar. Jika seseorang sudah aktif bersosialisasi namun kesulitan mendengar, mengatasi hambatan sensorik itu bisa memperkuat keterlibatan sosial mereka dan membantu menjaga daya ingat. 

“Mereka hanya butuh sedikit dorongan, dan memperbaiki kemampuan mendengar bisa menjadi kunci untuk melindungi kesehatan otak,” tutup Lampraki.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment