Sahabat.com - Penyakit autoimun kini menjadi perhatian dunia kesehatan karena jumlahnya terus meningkat dan mayoritas penderitanya adalah perempuan. Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi justru berbalik menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Lebih dari 100 jenis penyakit autoimun telah teridentifikasi, mulai dari lupus, rheumatoid arthritis, hingga multiple sclerosis.
Menurut dr. Amit Saxena, ahli reumatologi dari NYU Langone Health, “Ini adalah masa paling menjanjikan dalam penelitian autoimun yang pernah ada.”
Ia menjelaskan bahwa sejumlah uji klinis terbaru tengah menguji cara untuk “memprogram ulang” sistem imun agar berhenti menyerang tubuh sendiri.
Beberapa penelitian awal menunjukkan hasil positif pada penyakit lupus dan myositis. Selain itu, para ilmuwan juga menemukan bahwa penyakit autoimun bisa dipicu oleh faktor lingkungan seperti infeksi virus, polusi, atau kebiasaan merokok. Virus Epstein-Barr, misalnya, diketahui memiliki kaitan dengan timbulnya multiple sclerosis.
Penyakit autoimun kerap sulit didiagnosis karena gejalanya mirip penyakit lain—mulai dari nyeri sendi, kelelahan, hingga demam yang datang dan pergi. Banyak pasien membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Ruth Wilson, penderita lupus asal Massachusetts, bahkan membutuhkan enam tahun hingga akhirnya mendapat pengobatan yang sesuai.
Wanita disebut empat kali lebih berisiko dibanding pria. Selain faktor hormon, para ahli menduga perbedaan kromosom juga berpengaruh. Menariknya, penyakit VEXAS yang baru ditemukan pada 2020 justru lebih sering menyerang pria berusia di atas 50 tahun dan bisa menyebabkan gejala berat seperti sesak napas dan pembekuan darah.
Meski belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan, kemajuan terapi saat ini membawa harapan baru. Jika dulu pengobatan hanya mengandalkan steroid dosis tinggi dengan efek samping berat, kini tersedia obat-obatan yang bekerja lebih spesifik dan aman. Industri pengobatan autoimun bahkan diperkirakan bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS setiap tahun.
Dengan semakin berkembangnya riset, harapan bagi jutaan penderita autoimun kini terbuka lebar. Para ahli yakin, di masa depan, sistem kekebalan tubuh bisa diajarkan kembali untuk melindungi, bukan menyerang.
0 Komentar
Temuan Baru: Bermain Catur Bisa Lindungi Otak dari Demensia
Penelitian Harvard Ungkap: Tiga Gelas Alkohol Sehari Bisa Buat Otak Menua 11 Tahun Lebih Cepat
Terobosan Hebat! Ilmuwan Berhasil Ubah Sel Lambung Jadi Penghasil Insulin untuk Atasi Diabetes
Mengejutkan! Makanan Ultra-Proses Ternyata Bisa Ubah Struktur Otak dan Picu Kecanduan Makan
Jangan Sampai Begadang! Inilah Waktu Tidur yang Bisa Cegah Insomnia dan Menjaga Kualitas Tidur
Leave a comment