Fakta Mengejutkan: Tidak Semua Makanan Ultra-Proses Itu Buruk untuk Kesehatan

09 September 2025 13:26
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Namun penelitian terbaru dari Swinburne University of Technology justru memberikan pandangan berbeda. Tidak semua makanan ultra-proses ternyata berbahaya, bahkan ada yang bisa memberikan manfaat gizi bagi tubuh.

Sahabat.com - Sahabat, selama ini makanan ultra-proses sering kali dianggap sebagai musuh kesehatan. Begitu mendengar kata makanan kemasan, pikiran kita langsung tertuju pada soda, camilan tinggi gula, atau fast food yang memang bisa berdampak buruk bagi tubuh. 

Namun penelitian terbaru dari Swinburne University of Technology justru memberikan pandangan berbeda. Tidak semua makanan ultra-proses ternyata berbahaya, bahkan ada yang bisa memberikan manfaat gizi bagi tubuh.

Penelitian ini menemukan bahwa sementara minuman bersoda dan camilan manis memang konsisten dikaitkan dengan risiko kesehatan, ada produk lain seperti sereal gandum utuh yang difortifikasi dan beberapa produk olahan susu yang justru bisa netral atau bahkan bermanfaat. 

Associate Professor Jimmy Louie, peneliti utama, menjelaskan, “Judul-judul berita sering membuat seolah semua makanan ultra-proses itu buruk, padahal kenyataannya lebih rumit. Beberapa makanan justru bisa memberikan nilai gizi nyata dan cocok dalam pola makan sehat. Penyederhanaan seperti ini bisa menyesatkan masyarakat dan mengalihkan perhatian dari risiko gizi yang lebih penting.”

Louie menambahkan bahwa dampak kesehatan dari makanan tidak hanya ditentukan oleh seberapa jauh makanan itu diproses, tetapi juga bagaimana makanan tersebut dikonsumsi dalam konteks pola makan secara keseluruhan. 

Menurutnya, 
“Produk ultra-proses sering kali menyediakan sumber nutrisi penting yang terjangkau bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi, dan juga berkontribusi pada pengurangan limbah makanan karena daya simpannya yang lebih panjang. Tidak semua orang bisa hidup hanya dari makanan segar atau minim proses. Makanan olahan dengan kandungan gizi baik tetap bisa menjadi pilihan sehat dan praktis.”

Dalam penelitiannya, Louie menyoroti sistem klasifikasi makanan Nova yang selama ini digunakan untuk membagi makanan berdasarkan tingkat pemrosesan. Sistem ini dinilai terlalu menyederhanakan kategori, sehingga tidak membedakan dengan jelas kualitas gizi maupun dampak kesehatan dari tiap makanan. 

Ia menegaskan, “Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang lebih adil dan jelas. Bukti menunjukkan bahwa kita bisa lebih cerdas dalam memilih makanan, bukan sekadar menghindari semua yang masuk kategori ultra-proses.”

Pesan penting yang bisa sahabat ambil adalah bahwa tidak semua makanan kemasan harus dihindari. Kuncinya ada pada kecerdasan memilih, memahami label gizi, dan menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Jadi, jangan langsung takut pada istilah ultra-proses, karena beberapa di antaranya justru bisa menjadi bagian dari pola makan sehat yang praktis dan terjangkau.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment