Hati-hati, Bercermin Selama Berjam-jam Bisa Jadi BDD

22 Juni 2023 10:32
Penulis: Supriyanto, lifestyle
Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau Gangguan Disforik Tubuh. (net)

Sahabat.com - Kekhawatiran yang berlebihan terhadap penampilan fisik, termasuk menghabiskan banyak waktu untuk memeriksa atau memperhatikan perubahan-perubahan kecil dalam penampilan, dapat menjadi gejala dari gangguan mental yang dikenal sebagai Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau Gangguan Disforik Tubuh.

Body dysmorphic disorder lebih banyak terjadi pada orang usia 15–30 tahun. Penderita kondisi ini sering merasa malu dan resah karena menganggap dirinya buruk sehingga menghindari berbagai situasi sosial. Selain itu, penderita juga sering menjalani operasi plastik guna memperbaiki penampilannya.

Body dysmorphic disorder mirip dengan gangguan makan dalam hal pandangan negatif pada penampilan fisik. Namun, rasa cemas pada gangguan ini bukan mengenai berat badan dan bentuk tubuh secara keseluruhan, melainkan kekurangan fisik, seperti kulit keriput, rambut rontok, paha yang besar, atau bentuk hidung pesek.

Para penderita BDD sering kali menghabiskan banyak waktu memeriksa penampilan mereka, menggunakan cermin berulang kali, atau mencari validasi dari orang lain.

Penting untuk dicatat bahwa kekhawatiran terhadap penampilan fisik nggak selalu merupakan tanda BDD. Banyak orang memiliki kekhawatiran atau kesadaran terhadap penampilan mereka tanpa memenuhi kriteria untuk diagnosis BDD. Diagnosis akurat BDD dapat ditegakkan oleh seorang profesional kesehatan mental berdasarkan pengamatan perilaku dan gejala yang spesifik.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami kekhawatiran yang berlebihan terhadap penampilan fisik yang mengganggu kehidupan sehari-hari, disarankan untuk mencari bantuan profesional.

Ahli kesehatan mental dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan rekomendasi perawatan yang tepat, seperti terapi kognitif perilaku atau pengobatan lainnya, untuk membantu mengelola gejala BDD.

Gejala BDD

Berikut adalah beberapa gejala umum yang dapat terkait dengan Body Dysmorphic Disorder (BDD):

1. Preokupasi (isi pikiran) yang berlebihan terhadap penampilan fisik yang terlihat nggak dapat diatasi. Individu dengan BDD seringkali fokus pada kekurangan yang mungkin nggak terlihat atau kecil secara objektif.

2. Gangguan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari akibat kekhawatiran terhadap penampilan. Kekhawatiran akan penampilan fisik dapat mengganggu aktivitas sosial, pekerjaan, atau hubungan interpersonal.

3. Perilaku kompulsif terkait dengan penampilan. Ini dapat mencakup menghabiskan berjam-jam untuk memeriksa penampilan di cermin, membandingkan diri dengan orang lain, atau mencari validasi berulang kali dari orang lain.

4. Mengalami stres, cemas, atau depresi yang signifikan terkait dengan penampilan fisik.

5. Menghindari situasi sosial atau kegiatan yang memicu kekhawatiran terhadap penampilan.

6. Mengalami distorsi persepsi terhadap penampilan fisik. Orang dengan BDD seringkali melihat diri mereka dengan cara yang nggak realistis atau terlalu kritis.

7. Mencoba mengubah penampilan fisik melalui prosedur kosmetik yang berulang-ulang atau mencari perawatan medis yang nggak diperlukan.

8. Mencari validasi atau dukungan yang berulang kali dari orang lain terkait penampilan fisik.

Kalau kamu mengalami gejala-gejala di atas, ada baiknya segera mencari bantuan profesional. Bagaimanapun, mengidap BDD dapat mengurangi kualitas dan kebahagiaan hidup. 

Sumber: inibaru.id

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment