Sahabat.com - Sahabat, kalau kamu termasuk tim “begadang adalah seni”, mungkin kamu perlu mulai mempertimbangkan ulang jam tidurmu.
Soalnya, sebuah studi baru dari University of Groningen, Belanda, mengungkapkan fakta mengejutkan: orang-orang yang suka begadang alias night owls, terutama yang berpendidikan tinggi, ternyata berisiko lebih besar mengalami penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia. Waduh!
Penelitian ini melibatkan hampir 24 ribu orang berusia 40 tahun ke atas dan berlangsung selama satu dekade. Para peneliti membandingkan kebiasaan tidur mereka dengan hasil tes kognitif bernama Ruff Figural Fluency Test (RFFT).
Hasilnya? Mereka yang tidur lebih larut, terutama yang punya latar belakang pendidikan tinggi, menunjukkan penurunan kemampuan berpikir yang lebih cepat dibandingkan yang tidur lebih awal.
"Pada kelompok dengan pendidikan tinggi, setiap peningkatan satu jam pada kronotipe berhubungan dengan penurunan kognitif sebesar 0,80 poin per dekade," tulis para peneliti dalam jurnal ilmiah mereka.
Buat kamu yang bertanya-tanya, kronotipe itu semacam jam biologis alami tubuh kita – apakah kamu tipe pagi atau tipe malam.
Tapi tenang dulu, bukan berarti begadang langsung bikin otak rusak. Para peneliti menjelaskan bahwa kualitas tidur yang buruk dan kebiasaan merokok hanya sedikit memengaruhi risiko penurunan fungsi otak ini.
"Kualitas tidur dan kebiasaan merokok saat ini hanya menjelaskan masing-masing sekitar 13,5% dan 18,6% dari hubungan tersebut," tulis mereka lagi.
Artinya, memang ada pengaruh, tapi bukan satu-satunya faktor.
Uniknya, kebiasaan sehat seperti olahraga, merokok di masa lalu, atau konsumsi alkohol ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap kaitan antara kebiasaan begadang dan penurunan kognitif ini. Jadi, meskipun kamu rajin olahraga tapi tetap begadang, tetap aja otak bisa kena imbasnya.
Para ilmuwan juga menyoroti bahwa orang berpendidikan tinggi cenderung punya pekerjaan dengan jam kerja tetap. Jadi walaupun tidur larut, mereka tetap harus bangun pagi.
Nah, otak yang kurang istirahat inilah yang lama-lama bisa berdampak pada kemampuan berpikir.
Mereka juga menambahkan bahwa penurunan kognitif ini mungkin terasa lebih mencolok pada orang berpendidikan tinggi karena mereka memulai dari level kognitif yang lebih tinggi, jadi penurunannya lebih kentara. Oh ya, mereka juga mengakui bahwa jumlah orang dengan kronotipe pagi dalam studi ini cukup sedikit, jadi mungkin hasilnya bisa sedikit bias.
Dengan jumlah kasus demensia yang diperkirakan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050 (dari 57 juta menjadi lebih dari 114 juta!), menjaga kesehatan otak jadi makin penting.
Para peneliti pun menegaskan, "Dengan harapan hidup yang semakin panjang dan populasi yang menua di seluruh dunia, menjaga kesehatan kognitif menjadi prioritas global yang mendesak."
Jadi sahabat, mulai sekarang mungkin kamu bisa mencoba tidur lebih awal dan kasih otakmu waktu istirahat yang layak. Bukan cuma supaya nggak ngantuk besoknya, tapi juga buat menjaga kecerdasanmu di masa depan. Ingat, otak juga butuh libur!
0 Komentar
Jangan Menyerah! Olahraga Sederhana Ini Bantu Penderita Penyakit Saraf Jadi Lebih Sehat dan Bugar
Obat Murah yang Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur? Ini Temuannya!
Mengerikan Fentanyl Saat Hamil: Bayi Bisa Lahir Cacat!
Leave a comment