IDAI Desak Pemerintah Kendalikan Kandungan Gula pada Makanan dan Minuman Anak

27 November 2024 16:51
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana yang cepat diserap tubuh dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah dengan cepat pada anak.

Sahabat.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendesak pemerintah untuk mengatur kandungan gula dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak guna mencegah penyakit tidak menular, seperti diabetes.  

Ketua IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, mengungkapkan hal ini dalam sebuah diskusi daring yang berlangsung pada hari Selasa (26/11). Ia menyatakan, “Saya rasa sudah saatnya pemerintah memperhatikan bahaya gula, selain bahaya rokok.”  
Yanuarso menyarankan agar pemerintah mewajibkan label kandungan gula pada kemasan makanan, khususnya untuk produk yang sering dikonsumsi oleh anak-anak. “Misalnya dengan mencantumkan informasi (kandungan gula) pada minuman manis, seperti berapa banyak sendok gula pasir yang terkandung,” jelasnya.  

Menurut Yanuarso, pemberian label kandungan gula pada kemasan makanan dapat meningkatkan kesadaran orang tua mengenai asupan gula pada makanan anak-anak, terutama mengingat meningkatnya angka diabetes pada anak-anak.  

Berdasarkan data IDAI, prevalensi diabetes pada anak-anak meningkat hingga 70 kali lipat dari tahun 2010 hingga 2022. Selain itu, IDAI juga mencatat ada dua kasus diabetes per 100 ribu anak.  

“Kenapa gula bisa berbahaya? Karena gula tidak dianggap berbahaya, berbeda dengan rokok yang dianggap berbahaya karena ada slogan 'rokok bisa membunuhmu,'" ujar Yanuarso. "Namun, bagaimana dengan gula? Sejauh ini, kita belum melihat ada peringatan pada makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi,” tegasnya.  

Yanuarso menambahkan, konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana yang cepat diserap tubuh dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah dengan cepat pada anak. “Jika ini terus terjadi, maka akan menjadi lingkaran setan, dan anak akan kecanduan serta kelebihan gizi yang dapat berujung pada diabetes, hipertensi, gagal ginjal, dan lain-lain,” ujarnya.  

Oleh karena itu, Yanuarso menekankan pentingnya mencegah konsumsi gula berlebihan pada anak-anak untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit berbahaya.  

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment