Ilmuwan Kaget! Suplemen Vitamin D Populer Ini Ternyata Bisa Turunkan Daya Tahan Tubuh

30 September 2025 17:45
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Temuan ini jelas memberi sinyal bahwa vitamin D2 dan D3 tidak bisa dianggap sama. Bagi sahabat yang mengandalkan suplemen vitamin D, penelitian ini bisa menjadi pertimbangan untuk memilih jenis yang lebih tepat agar tubuh tetap sehat dan terlindungi.

Sahabat.com - Sahabat, siapa sangka suplemen vitamin D yang sering dianggap aman justru menyimpan efek tak terduga bagi tubuh? 

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of Surrey bersama John Innes Centre dan Quadram Institute Bioscience menemukan bahwa vitamin D2, yang selama ini banyak dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan harian, ternyata bisa menurunkan kadar vitamin D3 dalam tubuh. 

Padahal, vitamin D3 dikenal sebagai bentuk vitamin yang lebih efektif untuk menjaga kesehatan tulang, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan.

Vitamin D sendiri hadir dalam dua bentuk utama, yakni D2 dan D3. Bedanya, vitamin D3 adalah jenis yang diproduksi alami oleh tubuh saat terkena sinar matahari, dan lebih terbukti efektif meningkatkan kadar vitamin D dibandingkan D2. 

Hasil analisis dari uji klinis acak yang dipublikasikan di Nutrition Reviews menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi D2 justru mengalami penurunan kadar D3, bahkan dalam beberapa kasus lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol yang tidak mengonsumsi suplemen.

Emily Brown, PhD Research Fellow sekaligus peneliti utama dari University of Surrey, mengatakan, “Suplemen vitamin D memang penting, terutama saat tubuh tidak bisa mendapatkannya dari sinar matahari. Namun, kami menemukan bahwa vitamin D2 justru bisa menurunkan kadar vitamin D3 dalam tubuh, yang sebelumnya belum pernah diketahui. Penelitian ini menunjukkan bahwa, dengan mempertimbangkan kondisi individu, vitamin D3 bisa jadi pilihan yang lebih bermanfaat dibandingkan D2.”

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Professor Colin Smith dari University of Surrey yang menegaskan bahwa vitamin D3 memiliki efek positif terhadap sistem imun, terutama dalam mengaktifkan sistem pertahanan pertama tubuh melawan virus dan bakteri. 

Ia menyebut, “Vitamin D3, bukan D2, yang tampaknya mampu menstimulasi sistem interferon tipe I dalam tubuh, sehingga membantu mencegah bakteri dan virus berkembang.”

Sementara itu, Professor Martin Warren dari Quadram Institute menambahkan bahwa kekurangan vitamin D masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di musim dingin. Ia menekankan pentingnya memilih bentuk suplemen vitamin D yang paling efektif demi kesehatan jangka panjang.

Temuan ini jelas memberi sinyal bahwa vitamin D2 dan D3 tidak bisa dianggap sama. Bagi sahabat yang mengandalkan suplemen vitamin D, penelitian ini bisa menjadi pertimbangan untuk memilih jenis yang lebih tepat agar tubuh tetap sehat dan terlindungi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment