Jangan Kaget! Campak, Meningitis, dan Demam Kuning Kembali Menghantui Dunia Gara-Gara Ini

25 April 2025 17:30
Penulis: Alamsyah, lifestyle
UNICEF menyebutkan bahwa hampir 50 negara kini kesulitan menjaga layanan vaksinasi rutin, pengawasan penyakit, hingga penanganan wabah. Ini mirip sekali dengan situasi saat awal pandemi COVID-19, sahabat.

Sahabat.com - Sahabat, di tengah kemajuan dunia kesehatan, ternyata ada kabar yang bikin kita harus ekstra waspada. 

Penyakit-penyakit mematikan seperti campak, meningitis, dan demam kuning yang dulunya sudah hampir hilang berkat vaksinasi massal, kini kembali merebak di berbagai belahan dunia. 

Penyebabnya? Bukan virus baru, tapi karena makin banyak orang yang salah paham soal vaksin, dipadu dengan minimnya dana bantuan kesehatan global dan sistem layanan kesehatan yang makin tertekan.

Peringatan ini datang langsung dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama World Health Organization (WHO), UNICEF, dan GAVI, bertepatan dengan Pekan Imunisasi Dunia. 

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa jutaan nyawa bisa terancam karena menurunnya cakupan vaksinasi global, padahal selama lima dekade terakhir, vaksin telah menyelamatkan lebih dari 150 juta jiwa. 

Sayangnya, kini pencapaian tersebut berada di ujung tanduk akibat pengurangan dana kesehatan global dan penyebaran hoaks tentang vaksin.

Sahabat pasti kaget mendengar bahwa pada tahun 2023 saja, ada lebih dari 10 juta kasus campak di dunia—naik 20 persen dibanding tahun sebelumnya—dan wabah besar terjadi di 61 negara. 

Kondisi ini jadi yang terparah sejak 2019! Meningitis dan demam kuning juga meningkat drastis di Afrika selama 2024, menandakan bahwa penyebaran penyakit ini benar-benar mengkhawatirkan.

UNICEF menyebutkan bahwa hampir 50 negara kini kesulitan menjaga layanan vaksinasi rutin, pengawasan penyakit, hingga penanganan wabah. Ini mirip sekali dengan situasi saat awal pandemi COVID-19, sahabat. 

Bahkan, sekitar 14,5 juta anak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan imunisasi dasar pada 2023—naik dari 13,9 juta di 2022.

Untuk mengatasi krisis ini, GAVI berencana menggelar pertemuan donor global pada 25 Juni mendatang dengan harapan bisa mengumpulkan dana sebesar $9 miliar. Dana ini ditargetkan melindungi 500 juta anak dan menyelamatkan 8 juta jiwa antara 2026 hingga 2030.

Jadi sahabat, yuk kita sama-sama jadi bagian dari solusi. Pastikan anak-anak, keluarga, dan diri kita sendiri mendapatkan vaksinasi yang lengkap. 

Jangan mudah termakan hoaks dan terus dukung penyebaran informasi yang benar soal pentingnya imunisasi. Kesehatan kita bukan cuma tanggung jawab pribadi, tapi juga bagian dari kepedulian terhadap sesama.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment