Sahabat.com - Dalam beberapa tahun terakhir, kasus kanker kolorektal atau kanker usus pada remaja mengalami peningkatan yang mencolok. Biasanya, kanker usus lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia di atas 50 tahun, namun penelitian terbaru menunjukkan tren yang berbeda.
Berdasarkan laporan dari Medical News Today pada 6 Oktober 2024, sebuah studi mengungkapkan bahwa antara tahun 1999 dan 2020, insiden kanker usus meningkat sebesar 500 persen pada anak-anak berusia 10 hingga 14 tahun. Di kalangan remaja berusia 15 hingga 19 tahun, angka ini mencapai 333 persen, dan 185 persen pada individu berusia 20 hingga 24 tahun. Temuan ini disampaikan pada Digestive Disease Week 2024 di Washington, DC, pada 20 Mei.
Sejumlah makanan telah diidentifikasi sebagai faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus kanker usus di kalangan remaja. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Daging Olahan
Daging olahan seperti bacon, ham, dan sosis adalah produk yang diawetkan dengan cara diasapi atau ditambahkan bahan kimia. Mengonsumsi lebih dari 700 gram daging olahan dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kanker usus. Penelitian di Eropa menunjukkan bahwa konsumsi lebih dari 5 ons daging olahan per hari dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Selain kanker usus, konsumsi berlebihan daging olahan juga dapat meningkatkan risiko kanker perut. Sebaiknya batasi konsumsi daging olahan.
2. Daging Merah
Daging merah, termasuk daging sapi, domba, dan babi, meski kaya protein dan nutrisi, jika dikonsumsi berlebihan dapat berisiko menyebabkan kanker usus. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 50 gram daging merah setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker usus hingga 18 persen, dan konsumsi yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko tersebut antara 20 hingga 30 persen.
3. Makanan Tinggi Gula
Konsumsi makanan yang mengandung gula tinggi, seperti permen, kue, dan minuman manis, cenderung rendah nutrisi dibandingkan dengan sayuran atau buah-buahan. Makanan manis ini dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko kanker usus. Penelitian dari tahun 2016 menyebutkan bahwa obesitas dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker usus.
4. Makanan yang Digoreng
Makanan yang digoreng dan tinggi lemak, seperti gorengan dan fast food, dapat memperburuk gejala terkait kanker usus. Makanan ini sulit dicerna, yang dapat mengganggu proses pencernaan dan meningkatkan risiko refluks asam. Kondisi ini, jika dibiarkan, dapat berkontribusi pada kanker usus.
5. Alkohol
Alkohol juga diakui sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker usus. Sebuah studi dari tahun 2018 menunjukkan bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan dapat berkontribusi terhadap perkembangan kanker usus.
6. Minuman Berkafein
Kafein dapat memperparah gejala seperti mual dan diare. Konsumsi kafein dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang berpotensi menyebabkan refluks asam. Seiring waktu, kondisi ini dapat berkontribusi pada risiko kanker usus.
Dengan menyadari faktor-faktor risiko ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan usus dan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker usus.
0 Komentar
Arnold Schwarzenegger Pernah Mengalami Katup Aorta Bikuspid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?
10 Mitos Kesehatan, Kulit, dan Kebugaran yang Harus Dihilangkan Sebelum Memasuki Tahun 2025
Studi: Minum Kopi Dapat Memperpanjang Umur Hingga 2 Tahun
Dongeng Membantu Mengajarkan Anak-Anak tentang Tidur yang Sehat
Beberapa Menit Olahraga Hari Ini Dapat Memberikan Dampak Luar Biasa bagi Otak Anda Esok Hari
Leave a comment