Kemenkes Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Tuberkulosis

28 Februari 2025 11:43
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kerja sama ini akan dimulai dengan beberapa langkah strategis, termasuk penggunaan AI dari Qure.ai untuk mendeteksi TB dan penyakit lainnya melalui sinar-X dada di fasilitas kesehatan yang sudah ditunjuk oleh Kemenkes.

Sahabat.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis pencitraan sinar-X dada untuk meningkatkan efisiensi layanan kesehatan dan mempercepat proses diagnosis tuberkulosis (TB). Teknologi AI yang digunakan berasal dari Qure.ai, sebuah perusahaan teknologi terkemuka.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa penggunaan AI dalam sektor kesehatan dapat memberikan manfaat yang besar, baik untuk pasien maupun tenaga medis. 

"Dengan teknologi berbasis AI, analisis data medis akan dilakukan lebih cepat dan akurat, yang tentunya sangat menguntungkan," kata Budi.

Kerja sama ini akan dimulai dengan beberapa langkah strategis, termasuk penggunaan AI dari Qure.ai untuk mendeteksi TB dan penyakit lainnya melalui sinar-X dada di fasilitas kesehatan yang sudah ditunjuk oleh Kemenkes. 

Selanjutnya, sistem manajemen dan pelaporan pasien secara terpusat akan diperkenalkan untuk memperkuat surveilans penyakit nasional dan mendukung layanan teleradiologi. 

Hal ini memungkinkan tenaga medis di berbagai wilayah untuk mengakses hasil skrining secara real-time. Selain itu, pelatihan dan dukungan teknis akan diberikan kepada tenaga kesehatan dan profesional IT untuk meningkatkan kapasitas mereka.

Proyek percontohan ini akan dimulai di RS Fatmawati dan RS Pusat Otak Nasional (RSPON). Jika berhasil, teknologi ini akan diterapkan di lebih banyak fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. 

Untuk mendukung implementasi yang optimal, Kemenkes menekankan pentingnya infrastruktur yang baik, termasuk koneksi internet stabil, cloud hosting, dan sistem pengarsipan gambar medis (PACS) untuk pengolahan data medis.

Inovasi ini tidak hanya mempercepat deteksi TB, tetapi juga meningkatkan efisiensi layanan radiologi dengan mengurangi penggunaan film sinar-X fisik, serta mempermudah penyimpanan dan distribusi data medis. 

Dengan demikian, pasien bisa mendapatkan layanan lebih cepat, sementara tenaga medis dapat fokus pada perawatan dan pengobatan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment