Keracunan Massal Usai Santap Makanan Katering di Sleman, Begini Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan

08 Mei 2024 21:13
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Keracunan makanan dapat diatasi dengan pertolongan pertama. (IStockphoto)

Sahabat.com - Sedikitnya 7 orang dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jawa Tengah, baru-baru ini.

Keracunan massal terjadi setelah ratusan undangan yang hadiri sebuah acara hajatan menyantap makanan katering yang disediakan oleh panitia. Akibatnya 80 orang keracunan dan 7 diantaranya harus menjalani rawat inap.

Berbicara keracunan, terdapat beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk meredakan gejalanya, antara lain seperti yang dikutip dari laman siloamhospitals ini.

1. Mencukupi Cairan Tubuh
 
Orang yang keracunan makanan biasanya akan mengalami gejala mual dan muntah serta diare, yang muncul dalam 6–48 jam setelah makan. Apabila gejala tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, kondisi ini berisiko menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.

Maka dari itu, penderita disarankan untuk tetap mengonsumsi air mineral atau cairan elektrolit sedikit demi sedikit guna menjaga keseimbangan cairan tubuhnya. Hal tersebut juga berguna untuk membuang racun di dalam tubuh.

2. Muntah dalam Posisi yang Tepat
 
Hindari posisi berbaring apabila gejala mual dan muntah masih berlanjut. Penderita disarankan untuk duduk dalam posisi tegak. Hal ini bertujuan untuk mencegah muntah masuk ke dalam saluran pernapasan yang berisiko menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan.

Lalu, pada saat muntah, posisikan kepala sedikit menunduk agar makanan tidak kembali turun ke tenggorokan untuk mencegah risiko tersedak.

3. Mengonsumsi Makanan yang Tepat

Batasi asupan makanan hingga gejala keracunan mereda. Setelah itu, penderita disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak yang mudah dicerna, seperti pisang, madu, bubur, dan kentang. Hindari minuman beralkohol, kafein, susu, makanan pedas, berminyak, atau makanan dan minuman asam untuk sementara waktu karena berisiko memperburuk gejala keracunan.

4. Mengonsumsi Air Jahe
 
Pertolongan pertama keracunan makanan basi atau makanan tidak higienis juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi air jahe. Air jahe diketahui dapat membantu meredakan gejala keracunan seperti mual dan nyeri perut.

Selain itu, air rebusan jahe juga dapat memberi efek menenangkan pada saluran pencernaan sehingga cukup baik dikonsumsi oleh penderita gangguan pencernaan lainnya.

5. Hindari Mengonsumsi Obat Tanpa Resep Dokter
 
Muntah dan diare akibat keracunan makanan merupakan proses alami tubuh untuk mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Ketika sedang mengalami kondisi ini, sebaiknya hindari mengonsumsi obat antidiare tanpa resep dokter karena berpotensi memperburuk gejala keracunan.

6. Istirahat yang Cukup
 
Apabila gejala keracunan sudah mulai mereda, usahakan untuk tidak terburu-buru melakukan aktivitas. Penderita keracunan makanan disarankan beristirahat secara optimal guna memberikan waktu pada tubuh agar bisa pulih sepenuhnya.

7. Segera Periksa ke Dokter
 
Apabila gejala yang dialami penderita tak kunjung membaik, maka langkah selanjutnya yang paling efektif adalah mencari pertolongan medis. Penanganan dari dokter dibutuhkan dengan cepat jika penderita mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala berikut ini:

Muntah berkelanjutan dan kesulitan untuk mengonsumsi makanan serta minuman.
Muntah disertai darah atau BAB berdarah.
Nyeri perut hebat.
Diare tak kunjung berhenti setelah tiga hari.
Mengalami gejala dehidrasi, seperti mulut kering, haus berlebihan, nyeri kepala, dan sulit BAB.
Mengalami gejala neurologi, seperti kesemutan, kelemahan otot, atau penglihatan kabur.
 
Pada beberapa kasus yang parah, keracunan makanan bahkan dapat menyebabkan penderitanya kejang hingga sesak napas. Karena itu, apabila Anda ataupun orang terdekat mengalami beberapa gejala di atas, segera kunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dari dokter.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment