Kista Ovarium Pecah: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

02 Januari 2025 15:48
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Meskipun kista ovarium umumnya tidak berbahaya dan sering sembuh dengan sendirinya, pecahnya kista dapat menyebabkan komplikasi serius.

Sahabat.com - Kista ovarium pecah terjadi ketika kantung berisi cairan pada ovarium terbuka, melepaskan isinya ke dalam rongga panggul. Meskipun kista ovarium umumnya tidak berbahaya dan sering sembuh dengan sendirinya, pecahnya kista dapat menyebabkan komplikasi serius. Berikut adalah penjelasan mengenai gejala, penyebab, diagnosis, dan cara penanganannya.

Gejala Kista Ovarium Pecah

Menurut Dr. Gandhali Deorukhkar, Konsultan Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai, gejala kista ovarium yang pecah bisa bervariasi tergantung pada ukuran kista dan apakah kista menyebabkan pendarahan. Gejala yang umum terjadi meliputi:

- Nyeri Panggul: Nyeri tajam yang muncul tiba-tiba di perut bagian bawah, khususnya di sisi ovarium yang terkena.
- Ketidaknyamanan Panggul: Rasa nyeri tumpul atau tekanan yang berlangsung berhari-hari.
- Perdarahan: Kista yang pecah bisa menyebabkan bercak darah atau pendarahan hebat, yang membutuhkan perhatian medis segera.
- Gejala Gastrointestinal: Cairan atau darah yang mengalir ke rongga panggul dapat menyebabkan mual, muntah, dan kembung.
- Gejala Berat: Pada kasus ekstrem, pendarahan internal bisa menyebabkan pusing, pingsan, detak jantung cepat, atau syok, yang memerlukan pertolongan medis darurat.

Penyebab dan Faktor Risiko

Pecahnya kista ovarium bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik fisik maupun hormonal, seperti:

- Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Kondisi ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya kista yang bisa pecah.
- Aktivitas Fisik atau Trauma: Kegiatan fisik berat atau cedera perut dapat memicu pecahnya kista.
- Fluktuasi Hormon: Kista fungsional yang terbentuk selama ovulasi rentan pecah akibat perubahan hormon.
- Ukuran Kista: Kista yang lebih besar lebih mudah pecah.
- Kondisi Medis: Seperti endometriosis, yang dapat menyebabkan pembentukan kista ovarium yang lebih mudah pecah.

Diagnosis dan Kapan Harus Mencari Bantuan

Jika mengalami nyeri panggul yang tiba-tiba atau sangat parah, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Diagnosis dapat dilakukan melalui:

- Pencitraan Ultrasonografi: Untuk memeriksa keberadaan kista dan cairan di rongga panggul.
- Tes Darah: Untuk memeriksa anemia atau infeksi yang mungkin terjadi.
- Pemeriksaan Fisik: Untuk menilai nyeri dan kelainan di area panggul.

Kista ovarium yang pecah kadang dapat menyebabkan pendarahan hebat yang memerlukan perawatan segera, karena kehilangan darah dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.

Pilihan Perawatan 

Perawatan untuk kista ovarium yang pecah bergantung pada tingkat keparahan kondisi:

- Kasus Ringan: Istirahat, hidrasi, dan obat pereda nyeri seperti ibuprofen dapat membantu meredakan gejala ringan.

- Kasus Berat: Jika kista menyebabkan pendarahan berat atau infeksi, perawatan intensif seperti cairan infus, transfusi darah, atau operasi laparoskopi mungkin diperlukan untuk menghentikan pendarahan dan mengangkat kista.

Tindakan Pencegahan
  
Bagi individu yang sering mengalami kista ovarium, penggunaan kontrasepsi hormonal bisa dianjurkan untuk mengatur ovulasi dan mengurangi kemungkinan terbentuknya kista.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment