Kurang Tidur Bisa Picu Penyakit Serius pada Lansia, Ini Temuan Terbarunya!

28 Oktober 2025 14:50
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Ilustrasi lansia yang mengalami gangguan tidur di malam hari.

Sahabat.com - Kurang tidur ternyata bukan hanya membuat tubuh terasa lelah, tapi juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan serius pada lansia. 

Sebuah penelitian terbaru dari University of Waterloo, Kanada, menemukan bahwa lebih dari satu dari lima penghuni panti jompo mengalami gangguan tidur, dengan penyebab utama seperti rasa nyeri, tidur siang berlebihan, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Tim peneliti menganalisis data lebih dari 21.000 lansia berusia 65 tahun ke atas yang tinggal di 228 fasilitas perawatan jangka panjang di New Brunswick dan Saskatchewan selama 2016 hingga 2021. 

Hasilnya, sekitar 22 persen lansia mengalami kesulitan tidur. Dalam setahun, 10 persen dari mereka yang awalnya tidur nyenyak mulai mengalami gangguan tidur baru, sedangkan separuh dari yang sebelumnya bermasalah justru mengalami perbaikan.

Profesor Dr. John Hirdes dari School of Public Health Sciences, University of Waterloo, mengatakan, “Tidur yang buruk berkaitan erat dengan risiko penyakit kardiovaskular, penurunan fungsi kognitif, dan depresi. Hal ini juga sering menyebabkan peningkatan penggunaan obat, yang akhirnya bisa meningkatkan risiko jatuh dan komplikasi lainnya.”

Ia menambahkan, hasil penelitian ini membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni panti jompo. 

“Banyak faktor risikonya yang sebenarnya bisa diubah. Mengelola nyeri dengan lebih baik, meninjau kembali penggunaan obat, dan memperbaiki rutinitas tidur bisa membuat perbedaan besar,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Sophiya Benjamin, psikiater geriatri dari McMaster University, menyoroti dampak gangguan tidur yang tak hanya dirasakan lansia, tapi juga tenaga perawat. 

“Tidur yang buruk pada penghuni panti dapat meningkatkan stres dan kelelahan staf, sehingga memengaruhi kualitas perawatan,” jelasnya. 

Ia menyarankan agar kualitas tidur menjadi bagian rutin dari pemantauan kesehatan, serta mendorong penggunaan pendekatan non-obat untuk memperbaiki pola tidur.

Peneliti juga menyarankan perhatian lebih pada faktor lingkungan seperti kebisingan, pencahayaan, dan rutinitas malam hari, karena semuanya berperan penting dalam kualitas tidur para lansia.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment