Lemak pada Ikan dan Kacang Dapat Kurangi Risiko Demensia dan MND

27 Februari 2025 11:57
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Peneliti mengamati khususnya asam alfa-linolenat (ALA), sejenis asam lemak omega-3 yang terdapat pada biji rami, kenari, dan kedelai, serta minyak nabati seperti minyak kanola. Mereka juga mengamati asam linoleat, jenis asam lemak omega-6, yang ditemukan pada makanan serupa.

Sahabat.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak omega-3 dapat berperan penting dalam melindungi seseorang dari penyakit motor neuron (MND) dan sejenis demensia. 

Penelitian yang dipimpin oleh UK Dementia Research Institute dan UCL Institute of Healthy Ageing ini menemukan bahwa lemak yang terdapat pada ikan berlemak, kacang, dan biji-bijian dapat mempengaruhi kondisi tersebut serta meningkatkan harapan hidup.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan konsumsi tinggi asam lemak omega-3 dengan penurunan risiko pengembangan MND dan meningkatkan umur panjang pada penderita kondisi tersebut. Namun, hingga kini, para peneliti belum sepenuhnya memahami alasan di balik hal ini.

Dalam penelitian baru ini, para ahli meningkatkan kadar lemak sehat pada sel otak lalat buah yang membawa mutasi genetik C9orf72, serta memeriksa sel otak manusia. 

Mutasi C9orf72 merupakan penyebab genetik paling umum dari MND dan bentuk demensia yang lebih langka yang dikenal sebagai demensia frontotemporal (FTD), yang cenderung memengaruhi orang yang lebih muda.

Tim peneliti menemukan bahwa pada awal penelitian, kadar asam lemak tak jenuh ganda, termasuk omega-3, berkurang secara signifikan pada lalat yang membawa mutasi MND/FTD. Penurunan serupa juga ditemukan pada sel otak penderita MND/FTD.

Peneliti mengamati khususnya asam alfa-linolenat (ALA), sejenis asam lemak omega-3 yang terdapat pada biji rami, kenari, dan kedelai, serta minyak nabati seperti minyak kanola. Mereka juga mengamati asam linoleat, jenis asam lemak omega-6, yang ditemukan pada makanan serupa.

Peneliti memberikan asam linoleat dan alfa-linolenat pada lalat untuk menguji apakah ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan jumlah asam lemak dalam diet lalat meningkatkan kelangsungan hidup mereka sedikit. 

Selanjutnya, mereka memberikan asam lemak langsung ke sel otak lalat yang meningkatkan kelangsungan hidup lalat hingga 83%, dari 15 hari menjadi 27,5 hari. 

Percobaan serupa dilakukan pada sel manusia yang terinfeksi MND/FTD dan hasilnya menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup dengan meningkatkan kadar asam lemak pada sel.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Neuroscience dan didanai oleh Alzheimer’s Research UK serta UK Dementia Research Institute.

Pemimpin studi, Profesor Adrian Isaacs dari UK Dementia Research Institute, menyatakan, “Studi epidemiologis menunjukkan bahwa orang dengan asupan omega-3 tinggi memiliki risiko lebih rendah mengembangkan penyakit motor neuron. Penelitian kami memberikan pemahaman lebih mendalam tentang mekanisme di balik hal ini."

Ia menambahkan, “Dari temuan kami, dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kadar omega-3 dalam otak dapat bermanfaat dalam pengobatan MND. 
Langkah selanjutnya adalah menguji ini pada manusia."

Para peneliti juga mengungkapkan bahwa temuan ini bisa berimplikasi pada penyakit neurodegeneratif lainnya. 

Dr. Julia Dudley, kepala penelitian di Alzheimer’s Research UK, mengatakan, “Dengan hampir satu juta orang yang hidup dengan demensia di Inggris, ada kebutuhan mendesak untuk memahami dan mengobati penyakit yang menyebabkan kondisi ini, termasuk bentuk-bentuk yang lebih langka."

MND, termasuk subtipe yang paling umum yaitu amyotrophic lateral sclerosis (ALS), mempengaruhi sekitar satu dari 300 orang dalam hidup mereka dan hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkannya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment