Masalah Tidur di Usia 30-an dan 40-an Dapat Mempercepat Penuaan Otak

29 Oktober 2024 10:35
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Masalah tidur yang dialami di usia 30-an dan 40-an memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan otak. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas tidur demi menjaga fungsi kognitif yang optimal di masa depan.

Sahabat.com - Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi kesehatan otak. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa masalah tidur di usia 30-an dan 40-an dapat mempercepat penuaan otak dan berpotensi meningkatkan risiko gangguan kognitif di kemudian hari.

Dua studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa individu yang mengalami masalah kualitas tidur di usia pertengahan cenderung menunjukkan lebih banyak tanda gangguan kognitif saat mencapai usia lanjut. Meskipun terdapat korelasi antara kualitas tidur dan penuaan otak, para peneliti menekankan bahwa studi ini tidak membuktikan bahwa masalah tidur secara langsung mempercepat penuaan otak.

Temuan Utama Studi Pertama

Studi pertama melibatkan 589 peserta dengan rata-rata usia 40 tahun yang diminta untuk mengisi kuesioner mengenai kualitas tidur mereka. Setelah lima tahun, para peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat masalah tidur yang dilaporkan: rendah, sedang, dan tinggi. Hasil pemindaian otak 15 tahun kemudian menunjukkan bahwa peserta dengan masalah tidur tinggi memiliki rata-rata usia otak 2,6 tahun lebih tua dibandingkan mereka yang melaporkan masalah tidur rendah.

Kristine Yaffe, MD, penulis studi dan profesor di University of California, San Francisco, mengingatkan pentingnya mengatasi masalah tidur sejak dini. “Menjaga rutinitas tidur yang konsisten, berolahraga, dan menghindari kafein serta alkohol sebelum tidur dapat membantu melindungi kesehatan otak,” ujarnya.

Temuan Utama Studi Kedua

Studi kedua yang dilakukan terhadap 526 orang selama 11 tahun menunjukkan bahwa tidur yang terganggu di usia 30-an dan 40-an dapat berkontribusi pada masalah memori dan kognitif di kemudian hari. Peneliti menemukan bahwa individu dengan gangguan tidur paling signifikan memiliki lebih dari dua kali lipat kemungkinan mengalami masalah kognitif dibandingkan mereka yang tidur dengan kualitas baik.

David Merrill, MD, PhD, seorang psikiater geriatri yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan, “Kualitas tidur yang baik berpengaruh besar terhadap kinerja kognitif di usia pertengahan.” Ia menekankan bahwa penting untuk menjaga tidur yang tidak terputus dan berkualitas.

Tips untuk Meningkatkan Kualitas Tidur

Para ahli menyarankan beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti:
- Mengurangi stres menjelang waktu tidur.
- Mandi air hangat sebelum tidur.
- Tidur di ruangan yang lebih dingin.
- Menghindari penggunaan layar gadget menjelang tidur untuk meminimalkan paparan cahaya biru.

Scott Kaiser, MD, direktur kesehatan geriatri di Pacific Neuroscience Institute, juga menekankan pentingnya memprioritaskan kesehatan tidur dengan menjaga rutinitas tidur yang konsisten. “Meskipun ada banyak faktor gaya hidup yang dapat berkontribusi pada demensia, tidur adalah satu aspek yang dapat kita kendalikan dengan baik,” ungkapnya.

Masalah tidur yang dialami di usia 30-an dan 40-an memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan otak. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas tidur demi menjaga fungsi kognitif yang optimal di masa depan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment