Sahabat.com - Penyakit jantung koroner (PJK) selama ini identik dengan orang yang berusia lanjut. Namun, tren beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan kasus PJK pada usia muda, khususnya pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun.
Fenomena ini menjadi perhatian karena risiko kesehatan yang serius, meskipun usia mereka masih tergolong produktif.
Lalu, apa yang menyebabkan peningkatan penyakit jantung koroner pada usia muda?
1. Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup modern yang serba instan menjadi salah satu faktor utama peningkatan kasus PJK pada usia muda. Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dan gula, kebiasaan merokok, serta kurangnya aktivitas fisik adalah kebiasaan yang semakin lazim di kalangan anak muda.
Makanan tinggi lemak dan kolesterol bisa memicu penumpukan plak di arteri, yang pada akhirnya menyebabkan penyumbatan pembuluh darah koroner. Kurangnya olahraga juga memperparah kondisi ini karena menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, serta peningkatan kadar kolesterol.
2. Stres dan Tekanan Psikologis
Tekanan dari lingkungan pekerjaan, pendidikan, atau kehidupan sosial seringkali dialami oleh generasi muda saat ini. Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung yang tidak normal, dan peradangan dalam tubuh, yang semuanya berkontribusi pada risiko penyakit jantung.
Kecenderungan untuk menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang sebagai pelarian dari stres juga memperburuk kondisi kesehatan jantung.
3. Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan
Banyak orang muda merasa bahwa mereka masih terlalu sehat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Kesadaran yang rendah ini menyebabkan deteksi dini terhadap faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah, dan kolesterol tinggi seringkali terlewatkan.
Padahal, deteksi dini terhadap kondisi-kondisi ini dapat membantu mencegah terjadinya penyakit jantung koroner di masa depan.
4. Faktor Genetik
Beberapa individu mungkin memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung. Faktor genetik ini bisa meningkatkan risiko mereka mengalami PJK di usia muda, meskipun mereka menjalani gaya hidup yang relatif sehat.
Namun, risiko ini bisa dikurangi dengan melakukan pencegahan sejak dini, seperti mengontrol pola makan dan rutin berolahraga.
5. Pengaruh Diabetes dan Sindrom Metabolik
Kasus diabetes tipe 2 di kalangan anak muda juga meningkat drastis dalam beberapa dekade terakhir. Diabetes merupakan salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner.
Ketika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik, kerusakan pembuluh darah dan arteri bisa terjadi, meningkatkan risiko serangan jantung. Sindrom metabolik, yang merupakan kombinasi dari obesitas, hipertensi, dan resistensi insulin, juga semakin banyak ditemukan pada individu muda dan berkontribusi terhadap peningkatan kasus PJK.
6. Penggunaan Obat Terlarang
Selain alkohol, penggunaan narkotika seperti kokain atau amfetamin dapat menyebabkan kerusakan jantung yang serius, bahkan pada usia yang sangat muda. Obat-obatan ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, peningkatan tekanan darah secara drastis, dan aritmia jantung yang berpotensi memicu serangan jantung mendadak.
7. Kurangnya Istirahat dan Pola Tidur yang Buruk
Gaya hidup yang sibuk seringkali membuat anak muda kurang memperhatikan kualitas dan kuantitas tidur mereka. Tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes, yang semuanya terkait erat dengan perkembangan PJK.
Upaya Pencegahan
Mengurangi risiko penyakit jantung koroner pada usia muda bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Mulai dari menjalani gaya hidup sehat dengan memperbanyak konsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, rutin berolahraga, hingga mengelola stres dengan baik.
Selain itu, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah juga penting dalam mencegah munculnya PJK.
Penyakit jantung koroner yang meningkat pada usia muda sebagian besar disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat, serta pengaruh faktor genetik dan kondisi medis tertentu.
Penting bagi generasi muda untuk lebih memperhatikan kesehatan jantung mereka sejak dini. Dengan menjalani pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan medis secara rutin, dan mengelola stres dengan baik, risiko terkena PJK di usia muda dapat diminimalisir.
Menyadari pentingnya menjaga kesehatan jantung bukan hanya untuk menghindari penyakit, tetapi juga untuk mempertahankan kualitas hidup yang baik di masa depan.
0 Komentar
Terungkap! ADHD Bisa Picu Gangguan Cemas Serius pada Anak Perempuan, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!
Hati-Hati, Mobil SUV Bisa Jadi Pembunuh Diam-Diam di Jalanan!
Miris! Orang Tua yang Kecanduan Alkohol 2 Kali Lebih Rentan Menyakiti Anak, Ini Fakta Mengejutkannya
Fakta Mengejutkan: Perempuan Kini Unggul di Olahraga Ekstrem, Sahabat Pasti Nggak Nyangka!
Bahaya Tersembunyi di Balik Asap Manis Vape: Bisa Bikin Paru-Paru Rusak Permanen, Sahabat!
Leave a comment