Mengenali Gejala dan Mencegah Sindrom Nasi Goreng

31 Desember 2024 11:55
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Keracunan oleh Bacillus cereus disebut sindrom nasi goreng karena pertama kali dilaporkan pada seseorang yang makan nasi goreng. Meskipun demikian, bakteri ini juga dapat mengkontaminasi lauk-pauk dan makanan lain yang tidak disimpan dengan benar.

Sahabat.com - Sindrom nasi goreng adalah istilah untuk keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini dapat berkembang biak pada makanan seperti nasi, pasta, dan kentang, terutama jika makanan tersebut dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan setelah dimasak.

Keracunan oleh Bacillus cereus disebut sindrom nasi goreng karena pertama kali dilaporkan pada seseorang yang makan nasi goreng. Meskipun demikian, bakteri ini juga dapat mengkontaminasi lauk-pauk dan makanan lain yang tidak disimpan dengan benar.

Kebersihan peralatan masak seperti pisau atau panci juga berperan penting dalam pencegahan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan menyimpan makanan dengan baik adalah langkah utama untuk mencegah infeksi bakteri ini.

Gejala Sindrom Nasi Goreng

Gejala sindrom nasi goreng biasanya muncul setelah mengonsumsi makanan yang telah terlalu lama berada pada suhu ruang. Beberapa gejala yang sering terjadi adalah:

Diare

Diare menjadi salah satu gejala paling umum. Biasanya terjadi 6–15 jam setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi. Gejala ini disertai dengan kram perut, perut kembung, dan buang air besar cair.

Mual dan muntah

Mual sering muncul bersama muntah dalam waktu 1–6 jam setelah makan makanan yang tercemar bakteri. Jika tidak segera diatasi, muntah berulang dapat menyebabkan dehidrasi dan kelemahan tubuh.

Dehidrasi

Dehidrasi bisa terjadi akibat muntah dan diare yang berkepanjangan. Gejalanya meliputi rasa haus, mulut kering, kulit kering, serta tubuh lemas.

Demam

Demam bisa terjadi sebagai reaksi tubuh melawan bakteri. Suhu tubuh dapat meningkat di atas 38°C, disertai rasa lelah dan berkeringat.

Langkah Mencegah Sindrom Nasi Goreng

Untuk mencegah sindrom nasi goreng, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Simpan makanan dengan benar
Segera simpan makanan di lemari es dalam waktu 1–2 jam setelah dimasak untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Panaskan makanan dengan tepat

Pastikan makanan sisa dipanaskan hingga suhu minimal 74°C untuk membunuh bakteri.

Jaga kebersihan peralatan masak

Cuci peralatan masak dan tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan. 

Kebersihan ini penting untuk mencegah kontaminasi silang.

Masak makanan hingga matang sempurna

Pastikan bahan makanan seperti daging, ayam, dan ikan dimasak hingga matang sempurna.

Hindari penyimpanan makanan terlalu lama di suhu ruang
Jangan biarkan makanan lebih dari 2 jam di suhu ruangan. Segera simpan di lemari pendingin setelah acara selesai.

Cuci bahan makanan

Cuci bersih bahan seperti buah, sayur, dan bahan makanan lainnya dengan air mengalir sebelum diolah.

Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah pencegahannya, Anda dapat melindungi diri serta keluarga dari risiko sindrom nasi goreng dan memastikan makanan tetap aman untuk dikonsumsi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment