Minum Teh atau Kopi Setiap Hari Dapat Mengurangi Risiko Kanker Mulut dan Tenggorokan

24 Desember 2024 14:00
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Secara lebih spesifik, mereka yang mengonsumsi empat cangkir atau lebih kopi berkafein memiliki risiko 30 persen lebih rendah untuk mengembangkan kanker di dalam mulut, dan risiko 22 persen lebih rendah untuk kanker tenggorokan. Mengonsumsi sekitar 3 hingga 4 cangkir sehari mengurangi kemungkinan kanker di bagian bawah tenggorokan hingga 40 persen.

Sahabat.com - Menambah kopi sepanjang hari bisa memberikan perlindungan terhadap kanker umum yang memengaruhi mulut, tenggorokan, dan kotak suara, menurut sebuah penelitian terbaru.

Peneliti di AS mengumpulkan lebih dari 25.000 data dari 14 studi sebelumnya, kemudian mengevaluasi data tersebut secara kolektif untuk menentukan pola makan individu yang menderita berbagai jenis tumor di kepala dan leher.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari empat cangkir kopi berkafein setiap hari dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker kepala atau leher hingga 17 persen.

Bagi mereka yang tidak suka efek kafein, atau yang lebih memilih memulai hari dengan teh English Breakfast atau Earl Grey, ada kabar baik dari analisis yang dilakukan oleh International Head and Neck Cancer Epidemiology Consortium.

Telah terbukti bahwa apa yang kita konsumsi dapat memicu mutasi penyebab tumor dalam perjalanan menuju perut dan paru-paru. Mereka yang menggunakan produk tembakau memiliki risiko 10 kali lebih tinggi untuk mengembangkan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher (HNSCC), dengan risiko meningkat tergantung pada jumlah alkohol yang dikonsumsi setiap hari.

Di sisi lain, minuman populer seperti teh dan kopi mengandung zat anti-kanker dan anti-inflamasi yang dapat melindungi peminumnya dari beberapa efek karsinogen.

Penelitian tentang topik ini masih terbatas, dengan beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah menengah hingga tinggi setiap hari dapat memberikan efek perlindungan, berbeda dengan penelitian lain yang tidak menemukan banyak dampak dalam pencegahan kanker di area mulut dan tenggorokan. Begitu pula, teh telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kepala dan leher pada beberapa studi, tetapi tidak di studi lainnya.

Dengan menggunakan data terbaru dan menggabungkan lebih dari 9.500 kasus kanker kepala dan leher serta hampir 16.000 kontrol, para peneliti bertujuan untuk mengkonfirmasi hubungan yang tepat antara konsumsi kopi dan teh dengan kanker pada jaringan yang terpapar.

Secara lebih spesifik, mereka yang mengonsumsi empat cangkir atau lebih kopi berkafein memiliki risiko 30 persen lebih rendah untuk mengembangkan kanker di dalam mulut, dan risiko 22 persen lebih rendah untuk kanker tenggorokan. Mengonsumsi sekitar 3 hingga 4 cangkir sehari mengurangi kemungkinan kanker di bagian bawah tenggorokan hingga 40 persen.

Kopi bahkan tidak perlu mengandung kafein untuk memberikan manfaat. Minum kopi tanpa kafein dikaitkan dengan penurunan 25 persen pada kanker rongga mulut. Teh dikaitkan dengan penurunan hampir 30 persen pada kanker tenggorokan bawah, meskipun meminum cangkir kedua atau ketiga teh bisa meningkatkan kemungkinan kanker laring hingga 38 persen.

Mengapa hal ini bisa terjadi belum sepenuhnya jelas, meskipun penelitian sebelumnya menemukan bahwa suhu minuman bisa berperan dalam memicu perubahan kanker, yang menunjukkan bahwa hubungan antara minuman panas populer dan kesehatan kita dipengaruhi oleh faktor-faktor selain komposisi kimianya.

Kanker kepala dan leher mengalami penurunan di banyak negara kaya, karena vaksin terhadap human papillomavirus (HPV) melindungi sebagian besar populasi dari salah satu pemicu penyakit yang paling umum.

Namun, di negara-negara yang tidak memiliki akses mudah dan terjangkau ke perawatan kesehatan, kanker kepala dan leher menjadi beban penyakit yang terus meningkat dan memerlukan tindakan kesehatan masyarakat yang efektif untuk mengendalikannya.

Hampir 900.000 kasus didiagnosis setiap tahun, dengan angka kematian tahunan mendekati setengah dari jumlah tersebut. Banyak yang selamat namun berisiko mengalami deformitas yang menghalangi kemampuan mereka untuk berkomunikasi atau mengunyah serta menelan makanan.

"Meskipun telah ada penelitian sebelumnya tentang konsumsi kopi dan teh serta penurunan risiko kanker, penelitian ini menyoroti efek bervariasi mereka pada sub-tipe kanker kepala dan leher yang berbeda, termasuk pengamatan bahwa bahkan kopi tanpa kafein memiliki dampak positif," kata ahli epidemiologi dari Universitas Utah, Yuan-Chin Amy Lee.

"Kebiasaan minum kopi dan teh cukup kompleks, dan temuan ini mendukung perlunya lebih banyak data serta studi lanjutan mengenai dampak kopi dan teh dalam mengurangi risiko kanker."

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment