Sahabat.com - Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu pada wanita di seluruh dunia.
Selama ini, faktor risiko klasik seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, dan merokok dianggap sebagai penyebab utama.
Namun, penelitian terbaru membuka mata bahwa peradangan ternyata bisa menjadi pemicu besar masalah jantung, bahkan pada wanita yang tidak memiliki faktor risiko tersebut.
Dalam penelitian yang diterbitkan di European Heart Journal, para peneliti menemukan bahwa kadar high-sensitivity C-reactive protein (hsCRP) dalam darah, yang menjadi tanda adanya peradangan kronis, sangat berkaitan dengan meningkatnya risiko serangan jantung dan stroke pada wanita sehat.
Menurut Paul Ridker, MD, MPH, direktur Center for Cardiovascular Disease Prevention di Harvard University, temuan ini penting karena banyak wanita dengan peradangan tinggi bisa saja lolos dari algoritma pemeriksaan standar dokter.
“Mereka tidak punya faktor risiko klasik, tapi sebenarnya berisiko tinggi terkena serangan jantung,” ujarnya.
Lebih dari 12.000 wanita sehat di Amerika diteliti selama 30 tahun, tanpa riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, maupun kebiasaan merokok.
Hasilnya, wanita dengan kadar hsCRP tinggi jauh lebih sering mengalami serangan jantung atau masalah kardiovaskular lain dibandingkan mereka dengan kadar rendah.
“Peradangan, yang diukur lewat tes hsCRP, sama pentingnya, bahkan bisa lebih kuat, dibandingkan kolesterol dalam memprediksi risiko serangan jantung dan stroke,” tambah Ridker.
Joy Gelbman, MD, ahli jantung dari Weill Cornell Medicine, menegaskan bahwa hasil ini memang sejalan dengan pengetahuan medis.
Ia menjelaskan, “Peradangan berperan besar dalam setiap tahap perkembangan penyakit jantung, mulai dari pembentukan plak kolesterol, kerusakan dinding pembuluh darah, hingga pecahnya plak yang bisa memicu serangan jantung.”
Meski penelitian ini fokus pada wanita, para ahli menilai bahwa peradangan juga berkontribusi besar pada risiko penyakit jantung pada pria. Namun yang paling mengkhawatirkan adalah banyak wanita dengan peradangan tinggi bisa saja tidak terdeteksi jika dokter tidak menilai hsCRP sebagai faktor risiko.
“Dokter tidak akan mengobati sesuatu yang tidak mereka ukur,” kata Ridker.
Lalu, apakah setiap wanita perlu rutin memeriksa kadar hsCRP?
Harlan Krumholz, MD, profesor Kardiologi di Yale School of Medicine, menilai tidak semua orang perlu terburu-buru memeriksakan diri.
“Sebagian besar penyakit jantung masih bisa dijelaskan dengan faktor risiko klasik. Tes hsCRP bisa bermanfaat, tapi bukan berarti semua wanita harus melakukannya,” jelasnya.
Meski begitu, menjaga kadar peradangan tetap rendah tetaplah penting. Gaya hidup sehat terbukti membantu menekan risiko.
“Olahraga teratur, pola makan bergizi, tidur cukup, dan menghindari rokok bukan hanya baik untuk jantung, tapi juga menurunkan kadar hsCRP,” ujar Krumholz.
Penelitian ini memberi pesan kuat bahwa wanita harus lebih waspada terhadap peradangan sebagai pemicu tersembunyi penyakit jantung. Mengetahui faktor risiko lebih awal bisa menjadi kunci untuk mencegah serangan jantung yang datang tiba-tiba.
0 Komentar
Mengerikan! Makanan Ultra Proses Bisa Turunkan Kualitas Sperma dan Ganggu Metabolisme Tubuh
Ternyata Gula Bisa Jadi Senjata Baru untuk Lawan Kanker
Mengejutkan! Konsumsi Protein Hewani Justru Bisa Turunkan Risiko Kanker
Jarang Diminum! Jus Buah Ternyata Bisa Bikin Pola Makan Lebih Sehat, Kata Studi Baru
Penelitian Mengejutkan: Makan Daging Justru Bisa Bantu Lindungi dari Risiko Kanker
Rahasia Diet Vegetarian yang Bisa Turunkan Risiko Banyak Jenis Kanker
Leave a comment