Penggunaan Teknologi di Usia Lanjut Bisa Kurangi Risiko Demensia

21 April 2025 15:35
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, hasil studi berskala besar ini menunjukkan bahwa mempertahankan hubungan yang sehat dengan teknologi saat menua bisa sangat bermanfaat.

Sahabat.com - Meski banyak kekhawatiran bahwa teknologi bisa melemahkan kemampuan berpikir – seperti anggapan bahwa kita jadi malas menghitung atau mengingat karena ada kalkulator dan Google – sebuah studi terbaru justru menunjukkan hal sebaliknya. Menggunakan teknologi di usia lanjut ternyata bisa menurunkan risiko terkena demensia.

Peneliti di Texas menganalisis data dari 57 studi sebelumnya yang melibatkan lebih dari 411.000 orang berusia di atas 50 tahun. Hasilnya menunjukkan, penggunaan teknologi digital berkaitan dengan penurunan risiko gangguan kognitif hingga 58 persen. Selain itu, pengguna teknologi juga mengalami penurunan kemampuan berpikir yang lebih lambat, yakni antara 26 hingga 34 persen.

Menurut psikolog dan ahli saraf dari Baylor University, Michael Scullin, banyak orang berpikir bahwa teknologi merusak otak. Istilah seperti “otak lemah” atau “kemunduran digital” sering muncul. Namun, penelitian ini justru membuka pandangan baru.

Meski tiap studi menggunakan pendekatan yang berbeda-beda – ada yang meneliti penggunaan ponsel, ada pula yang fokus pada media sosial – hasil analisis tetap menunjukkan manfaat penggunaan teknologi, bahkan setelah memperhitungkan faktor lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan status sosial ekonomi.

Jared Benge, neuropsikolog dari University of Texas di Austin, menjelaskan bahwa mengajak lansia untuk aktif menggunakan teknologi bisa menjadi cara efektif menjaga kesehatan otak. Terutama jika teknologi tersebut dapat membantu mereka berpikir, terhubung dengan orang lain, dan mengatasi kesulitan kognitif.

Teknologi juga bisa merangsang otak, misalnya saat belajar menggunakan perangkat atau aplikasi baru. Selain itu, media sosial dan panggilan video membantu menjaga hubungan sosial, yang diketahui penting dalam mencegah demensia. Kesepian sendiri telah terbukti meningkatkan risiko gangguan otak pada lansia.

Tak hanya itu, teknologi juga bisa berfungsi sebagai “penyangga” bagi kemampuan otak yang mulai menurun. Misalnya, aplikasi pengingat obat atau jadwal bisa membantu lansia tetap mandiri lebih lama.

Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, hasil studi berskala besar ini menunjukkan bahwa mempertahankan hubungan yang sehat dengan teknologi saat menua bisa sangat bermanfaat. Bahkan, bisa jadi ide baik untuk mulai mengenalkan teknologi pada orang tua atau kakek-nenek kita.

"Kalau orang tua atau kakek-nenek Anda masih enggan memakai teknologi, mungkin sudah waktunya mencoba kembali. Ajarkan mereka menggunakan aplikasi foto, pesan, atau kalender. Mulai dari yang sederhana dan bersabarlah saat mereka belajar," kata Scullin.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment