Sahabat.com - Critical Reviews in Food Science and Nutrition mengungkap sisi lain dari jamur yang jarang disorot. Ternyata, bahan dapur sederhana ini bukan sekadar sayuran rendah kalori, tetapi punya efek nyata pada kesehatan jantung, metabolisme, hingga daya tahan tubuh. Seperti disampaikan para peneliti, konsumsi jamur utuh secara rutin mampu “menggeser biomarker tubuh ke arah yang lebih sehat tanpa menimbulkan efek samping.”
Jamur dikenal kaya serat, kalium, selenium, vitamin B, beta-glukan, hingga L-ergothioneine—antioksidan unik yang hampir hanya ada pada jamur. Saat terpapar sinar ultraviolet, jamur juga menghasilkan vitamin D2 yang bermanfaat bagi mereka yang jarang kena matahari.
Para ahli menjelaskan bahwa kombinasi serat dan beta-glukan membantu memperlambat lonjakan gula darah setelah makan, sementara kalium mendukung tekanan darah tetap stabil. “Jamur membawa paket nutrisi yang tidak dimiliki sayuran biasa,” ujar para peneliti dalam ulasan tersebut.
Dari 22 studi yang dianalisis, konsumsi jamur dalam pola makan sehari-hari secara konsisten menurunkan trigliserida, menjaga kolesterol tetap stabil, serta memberi sinyal positif pada gula darah puasa ketika dikombinasikan dengan pola makan sehat. Bahkan beberapa penelitian melihat peningkatan imun saliva (IgA), indikator awal bahwa tubuh lebih siap menghadapi infeksi. Para peneliti menegaskan bahwa tak ditemukan tanda bahaya pada biomarker apa pun, sehingga jamur aman dikonsumsi jangka panjang.
Di dapur rumah, jamur mudah dipadukan dengan hidangan apa pun—mulai dari tumisan, sandwich, sup, hingga campuran daging cincang agar lebih ringan tetapi tetap gurih. Kandungan glutamat alami membuat rasa umami tetap kuat meski garam dan lemak dikurangi, sehingga cocok bagi keluarga yang sedang menjaga tekanan darah atau kolesterol.
Dengan porsi 75–100 gram per hari, jamur sudah cukup memberi manfaat tanpa mengubah besar pola makan. Peneliti menyebut bahwa langkah kecil ini bisa menjadi strategi sederhana namun realistis untuk hidup lebih sehat. Meski begitu, riset yang lebih besar dan panjang tetap diperlukan untuk menentukan dosis optimal dan membandingkan manfaat tiap jenis jamur.
0 Komentar
Terobosan Baru, Stroke Tak Lagi Membuat Buta Sebelah Mata!
Terobosan Baru: Molekul Kecil yang Berpotensi Hentikan Kerusakan Diabetes dari Akar Masalah
Terungkap! Sel Kekebalan Langka Ini Diduga Bisa Perlambat Penuaan dan Buat Tubuh Lebih “Awet Muda”
Terungkap! Jumlah Protein yang Sebenarnya Dibutuhkan Anak, Orang Tua Sering Salah Kaprah
Buah Manis yang Diam-Diam Jadi Senjata Anti-Inflamasi
Tes Air Liur Bisa Ungkap Risiko Tersembunyi Gagal Jantung Hanya dalam Hitungan Menit
Leave a comment