Sahabat.com - Banyak yang mengira semua produk susu berdampak sama bagi kesehatan. Tapi ternyata, dari berbagai jenis produk susu seperti susu cair, keju, hingga yogurt, hanya satu yang benar-benar mencuri perhatian para ilmuwan: yogurt.
Produk fermentasi ini terbukti paling konsisten memberikan manfaat nyata bagi tubuh.
Sebuah kajian besar yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition tahun 2025 mengulas lebih dari 90 laporan ilmiah yang memetakan hubungan antara konsumsi produk susu dan risiko penyakit serius seperti kanker, diabetes tipe 2, penyakit jantung, bahkan kematian dini.
Hasilnya cukup mengejutkan: sebagian besar produk susu ternyata bersifat netral—tidak membahayakan—dan bahkan bisa memberi perlindungan, terutama yogurt dan produk fermentasi lainnya seperti kefir dan susu asam.
Peneliti utama, Dr. Susha Cheriyedath, menyampaikan bahwa hasil kajian ini penting untuk masyarakat luas.
“Banyak orang masih bingung apakah sebaiknya menghindari susu karena lemak jenuh, padahal banyak bukti menunjukkan bahwa asupan produk susu, terutama yang difermentasi, justru menurunkan risiko berbagai penyakit,” jelasnya.
Yogurt menonjol sebagai pilihan yang paling aman dan bermanfaat. Dari berbagai penelitian, tidak ditemukan satu pun hubungan negatif antara konsumsi yogurt dengan penyakit apa pun.
Sebaliknya, yogurt secara konsisten dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kandung kemih, payudara, usus besar, kerongkongan, hingga hati. Bahkan, mereka yang rutin mengonsumsi yogurt juga punya risiko lebih rendah terhadap diabetes tipe 2 serta kematian karena penyakit jantung.
Untuk kamu yang sering bingung memilih camilan sehat, mengganti snack harian dengan semangkuk yogurt bisa jadi keputusan cerdas. Selain enak dan mengenyangkan, manfaat kesehatannya sudah terbukti ilmiah.
Lalu bagaimana dengan susu dan keju? Ternyata susu biasa cenderung netral atau sedikit memberi manfaat, tergantung pada jenis dan jumlah konsumsi. Misalnya, susu dikaitkan dengan penurunan risiko kanker mulut, kandung kemih, dan usus besar. Namun, ada beberapa laporan yang menyebutkan peningkatan risiko kanker payudara atau prostat pada sebagian populasi, walau tidak konsisten.
Keju lebih membingungkan. Meski mengandung lemak jenuh dan garam yang tinggi, beberapa penelitian justru menemukan bahwa keju tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan, keju juga dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker.
Tapi karena hasilnya tidak konsisten antar studi, para ahli menyarankan agar dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Menariknya, perbedaan kadar lemak dalam produk susu (full-fat vs low-fat) tidak banyak memengaruhi hasil akhir.
Dalam beberapa kasus, keduanya justru menunjukkan manfaat serupa. Misalnya, baik susu full-fat maupun low-fat sama-sama menunjukkan hubungan positif dengan kesehatan jantung.
Namun, full-fat milk sempat dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan kanker ovarium pada satu atau dua studi, jadi tetap perlu kehati-hatian.
Dr. Hauner, salah satu peneliti dari studi ini, menegaskan bahwa ke depan, penelitian perlu lebih rinci dalam membedakan jenis produk susu, cara pengolahannya, serta efek dari produk yang diperkaya vitamin seperti vitamin D.
“Salah satu masalah utama adalah tidak semua studi menjelaskan perbedaan produk susu di berbagai negara. Padahal, cara ternak dan fortifikasi gizi bisa memengaruhi kandungan nutrisinya,” ujarnya.
Buat kamu yang selama ini ragu mengonsumsi susu karena takut kolesterol atau kanker, temuan ini bisa memberi angin segar. Tidak semua produk susu berisiko buruk. Bahkan, banyak yang bisa mendukung gaya hidup sehat asalkan dikonsumsi dengan tepat.
Jadi, kalau kamu ingin hidup sehat dan tetap menikmati makanan enak, mungkin sekarang saatnya mulai menambahkan yogurt ke dalam menu harianmu. Selain nikmat, juga penuh manfaat—terbukti secara ilmiah.
0 Komentar
Telur Ternyata Nggak Bahaya Buat Jantung, Ini Kata Ahli
Sayuran Cantik Ini Diam-Diam Penuh Gizi dan Lagi Musim, Kamu Wajib Coba!
Akhirnya Terungkap! Makan 2 Butir Telur Sehari Ternyata Bisa Turunkan Kolesterol Jahat
Leave a comment