Risiko Kanker Tersembunyi dalam Pola Makan, Dokter dan Pakar India Ini Beri Peringatan

04 Februari 2025 11:34
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Faktor penyebab utama kanker meliputi tembakau, alkohol, polusi, dan pola makan yang buruk.

Sahabat.com - Kanker di India menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, menurut peringatan Dr. Anil D'Cruz pada Hari Kanker Sedunia. Dr. D'Cruz menyebutkan bahwa faktor penyebab utama kanker meliputi tembakau, alkohol, polusi, dan pola makan yang buruk. Ia mengingatkan pentingnya pencegahan dan deteksi dini untuk memerangi penyakit ini.

Menurut Dr. D'Cruz, satu dari lima pria dan satu dari delapan wanita di India berisiko terkena kanker. Faktor utama penyebab meningkatnya kasus kanker di India adalah kerusakan lingkungan, perubahan gaya hidup, dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang risiko kanker. 

"Sebagian besar kasus kanker bisa dicegah dengan pola hidup yang sehat, menjauhi alkohol dan tembakau, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin," tegasnya.

Dr. D'Cruz menekankan bahwa tembakau tetap menjadi penyebab kanker terbesar yang dapat dicegah, menyumbang hampir 40% dari kasus kanker di India. Ia juga mengingatkan bahaya konsumsi alkohol dan menghilangkan mitos bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah sedang aman. Selain itu, ia menyoroti pentingnya vaksinasi dan skrining rutin untuk mencegah kanker terkait infeksi, seperti kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV).

Ahli pertanian alami, Dr. Subhash Palekar, mengkritik meningkatnya ketergantungan pada makanan olahan dan kimia. Ia menganjurkan kembali ke pola makan tradisional India yang kaya akan millet, kacang-kacangan, dan sayuran segar untuk mencegah penyakit kronis termasuk kanker. Palekar juga menyuarakan kekhawatirannya terhadap penggunaan pupuk dan pestisida dalam pertanian yang berisiko mencemari makanan.

Pasangan lansia dari Delhi, Peter Singh dan Nino Kaur, juga berbagi pengalaman pribadi dalam mengatasi leukemia. Mereka mengubah rumah mereka menjadi taman organik yang mandiri dan menanam sayuran tanpa tanah menggunakan teknik 'Aquatonics'. Keberhasilan mereka menunjukkan bahwa gaya hidup sehat dapat membantu dalam pemulihan penyakit.

Sementara itu, Dr. Rajendra Singh, seorang pakar konservasi air, mengaitkan polusi lingkungan dengan lonjakan kasus kanker di India. Ia menyoroti kerusakan sungai dan sumber air yang dulunya murni, kini tercemar akibat urbanisasi dan limbah industri. Ia mendesak perlunya pemulihan elemen-elemen alam untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Dr. Harish Shetty, pendiri kampanye 'Jagega Bharat Toh Bachega Bharat', menyerukan agar tanggal 4 Februari diperingati sebagai 'Hari Bebas Kanker Sedunia'. Ia mengajak masyarakat untuk beralih dari pengobatan menuju pencegahan proaktif dan menekankan pentingnya hidup bersih serta pola makan yang sehat untuk mencegah kanker.

Dengan upaya bersama dalam pencegahan, deteksi dini, dan pelestarian lingkungan, India diyakini bisa mengurangi beban kanker secara signifikan dan menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment