Sahabat.com - Ketika saraf atau otot mengalami tekanan yang berlebihan, seseorang akan mengalami Hernia nukleus pulposus atau saraf kejepit.
Area tubuh yang umum mengalami saraf kejepit adalah sekitar tulang punggung bagian bawah dan leher.
Ketika otot atau saraf tertekan secara berlebihan, otak akan mengirimkan sinyal berupa rasa sakit di area yang terkena.
Di tahap ini, pengidap sebaiknya segera melakukan perawatan guna mencegah kerusakan semakin bertambah parah.
Mengutip dari laman halodoc, ciri-ciri saraf kejepit akan tergantung pada area yang terkena. Seringnya terjadi di satu sisi tubuh saja.
Ketika kondisi ini terjadi, pengidap akan mengalami kesulitan untuk menoleh, menggelengkan kepala, atau melakukan peregangan tubuh.
Gejalanya dapat meliputi:
1. Munculnya rasa nyeri yang intens
Rasa nyeri ini umumnya muncul bersamaan dengan sensasi rasa terbakar. Cara mengatasinya adalah mengistirahatkan diri dengan memperbanyak waktu tidur.
Di fase ini, sel-sel dalam tubuh memproduksi lebih banyak protein dan sistem imun untuk membantu memperbaiki kerusakan dalam tubuh.
Selain itu, pengidap juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep juga untuk membantu mengatasi saraf terjepit.
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan nyeri pada kasus saraf terjepit ringan.
Jika penyebab saraf kejepit oleh gangguan kesehatan tertentu, pengidap bisa mengonsumsi obat untuk mengatasi penyebab yang mendasari. Obat ini harus sesuai dengan gangguan dan anjuran dari dokter.
2. Mati rasa, kebas, atau penurunan kepekaan
Pemicu gejala ini adalah postur tubuh yang buruk. Kebiasaan tersebut bahkan bisa memperparah gangguan saraf terjepit yang sudah ada.
Alasannya, yakni tekanan berlebihan pada tulang belakang dan otot, hingga menyebabkan saraf terjepit.
Salah satu cara mengatasinya adalah mengubah postur tubuh. Saat berada di kantor, misalnya, gunakan mouse dan keyboard yang ergonomis untuk membantu mengurangi tekanan pada lengan dan pergelangan tangan.
Cara lainnya, naikkan monitor komputer setinggi mata guna mencegah nyeri leher. Selain itu, gunakan workstation berdiri guna membantu menjaga tulang belakang tetap bergerak dan fleksibel.
Metode ini efektif untuk mengurangi nyeri punggung berkepanjangan yang bisa berdampak pada saraf kejepit.
3. Kesemutan atau sensasi tertusuk banyak jarum
Kesemutan akibat saraf terjepit dapat kamu atasi dengan mengompres hangat bagian yang terkena. Langkah ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki fungsi saraf.
Caranya, meletakkan kompres hangat selama 5 hingga 7 menit. Ulangi cara ini 3 kali sehari.
4. Ketegangan sampai kesulitan menggerakkan tangan dan kaki
Peregangan dan yoga dapat membantu meredakan ketegangan dan tekanan di area tubuh yang mengalami saraf kejepit. Namun, tidak disarankan melakukan peregangan terlalu dalam, karena dapat memperburuk gejala yang sudah ada.
Jika mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan saat melakukan peregangan, biasanya dokter menyarankan untuk segera berhenti guna menghindari kerusakan saraf lebih lanjut.
Apabila kamu langsung mendapatkan perawatan yang tepat, saraf kejepit umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Namun, jika tekanan kamu biarkan terus-menerus, saraf di area yang terkena bisa rusak secara permanen.
0 Komentar
Makan Sehat Tapi Berat Badan Gak Turun? Kata Harvard, Itu Tetap Bikin Tubuh Lebih Sehat!
Cuma Disuntik 2 Kali Setahun, Tekanan Darah Bisa Lebih Stabil? Ini Penemuan yang Bikin Heboh!
Cuma Butuh 7 Hari! Cara Simpel Ini Bikin Hidup Kamu Lebih Bahagia, Tidur Nyenyak, dan Bebas Stres
Rahasia Buah dan Sayur Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes & Serangan Jantung Secara Alami!
Makan Buah dan Sayur Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Serangan Jantung? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Vaksin Ini Bisa Cegah Jutaan Orang Terinfeksi Chikungunya, Kok Belum Dipakai Massal?
Hati-Hati! Obat Tulang Populer Ini Bisa Bikin Rahang Rusak Parah
Leave a comment