Sahabat.com - Masyarakat Indonesia memiliki makanan pokok yakni, nasi. Hal itu terjadi sejak 3000 tahun sebelum masehi atau beriringan dengan sistem persawahan yang dikembangkan di China.
Berdasarkan buku Indonesia: Peoples and Histories yang ditulis oleh Jean Gelman Taylor, bukti penanaman padi di Indonesia diketahui dari penemuan sawah di Pulau Sulawesi.
Selain ada pengaruh dari budaya yang disebarkan para pedagang China, nasi yang kini dijadikan sebagai makanan pokok Indonesia juga tidak terlepas dari kondisi geografis Indonesia.
Sebagai negara yang berada di dekat garis khatulistiwa, membuat negara Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim panas dan hujan.
Padi sendiri dapat ditanam dengan baik di lingkungan yang basah. Oleh karena itu, padi di Indonesia menjadi salah satu tanaman yang cukup mudah untuk ditanam.
Kondisi itulah yang kemudian membuat Indonesia dikenal sebagai negara penghasil beras terbanyak selain India, Tiongkok, Bangladesh, dan Vietnam.
Karena hasilnya yang melimpah, ditambah pula dengan kandungan karbohidrat yang tinggi di dalam beras, bangsa Indonesia kemudian mulai mengolah beras menjadi nasi yang dikonsumsi sebagai makanan pokok sehari-hari.
Bahkan, saking pentingnya beras, masyarakat Indonesia sampai menjuluki beras sebagai anugerah yang diberikan Dewi Sri atau seorang dewi padi yang dipercayai oleh orang Jawa Kuno dan Bali.
Sejarah Beras dan Nasi
Beras diperkirakan datang dari Tiongkok lalu masuk ke wilayah India dan negara-negara Asia Selatan sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Pada awalnya, beras yang berasal dari tanaman padi ini tumbuh di Sungai Yangtze di Tiongkok sekitar 7000 tahun Sebelum Masehi.
Pada masa kerajaan Romawi, padi juga sudah mulai menyebar di wilayah sekitar laut Mediterania seperti Eropa Selatan hingga tembus ke wilayah Afrika Utara. Hanya saja, saat itu beras tidak ditanam di sawah yang ada saat ini.
Dari penemuan sawah tertua di China, para peneliti menduga sistem sawah yang ada saat ini pertama kali dikembangkan di China sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi.
Saat itu, para petani dari China mengembangkan sistem sawah dengan cara membuat air menjadi awet. Cara ini terbilang ampuh menghilangkan tumbuhan-tumbuhan gulma.
Tak diketahui secara pasti tahun penyebarannya, namun para peneliti mengemukakan bahwa pedagang Tiongkok itulah yang membawa beras ke wilayah selatan dataran Tiongkok seperti Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, hingga mencapai India.
Beberapa ribu tahun ke depan atau tepat pada 300 SM, beras yang mulai dinanak menjadi nasi mulai dikenal di wilayah Asia Barat dan Yunani melalui invansi Alexander.
0 Komentar
Gunakan Kulit Pisang sebagai Bahan Makanan, Ini Manfaat Mengejutkannya
Cara Memilih Roti Bebas Gluten yang Lebih Sehat
Cara Memilih Camilan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Gula Darah
Apakah Anda Harus Menghindari Makan Karbohidrat di Malam Hari? Seorang Ahli Gizi Menjelaskan
Tips Sehat Sahur: Mengonsumsi Mi Instan dengan Bijak Menurut Dokter
Apakah Kurma Aman untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya
Makanan yang Dapat Memicu Dehidrasi Saat Puasa Ramadhan
Leave a comment