Suara Serak Bisa Jadi Tanda Kanker Langka yang Sering Terabaikan

14 Agustus 2025 18:45
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penemuan ini membuka peluang besar bagi dunia medis, di mana suara yang kita keluarkan setiap hari bisa menjadi ‘detektor’ kesehatan yang murah, cepat, dan non-invasif. Jadi, jangan sepelekan jika suara Anda terdengar berbeda dari biasanya.

Sahabat.com - Tahukah sahabat, suara kita ternyata bisa menyimpan rahasia kesehatan yang tak terduga. 

Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa kanker pita suara atau kanker laring dapat memengaruhi suara seseorang dengan cara yang sangat halus, bahkan tak terdengar oleh telinga manusia. 

Bedanya, teknologi kecerdasan buatan (AI) mampu mendeteksi perubahan tersebut, sehingga berpotensi membantu diagnosis lebih cepat dibanding metode medis yang ada saat ini.

Setiap tahun, sekitar 1,1 juta kasus kanker laring terdiagnosis di seluruh dunia, dan 100 ribu orang meninggal akibat penyakit ini. Hingga kini, pemeriksaan untuk memastikan penyakit ini biasanya dilakukan dengan prosedur invasif seperti endoskopi hidung atau biopsi. 

Dengan adanya alat skrining digital berbasis rekaman suara, dokter umum yang bukan spesialis pun bisa lebih mudah mendeteksi tanda awal kanker pita suara, sehingga pasien bisa segera mendapatkan penanganan.

Penelitian dari Oregon Health and Science University bersama Portland State University menganalisis 12.523 rekaman suara dari 306 partisipan di Amerika Utara. 

Hasilnya, pada suara pria ditemukan ciri khas tertentu yang membedakan antara pita suara yang sehat, memiliki lesi jinak, atau kanker. Salah satu indikator penting adalah rasio harmonik terhadap noise (hubungan antara nada dan kebisingan), yang mampu memisahkan perbedaan suara tersebut. 

Meski penelitian ini belum menemukan pola signifikan pada suara wanita, para ilmuwan optimis bahwa data yang lebih luas akan memberi hasil lebih akurat untuk kedua gender.

Gejala kanker laring sendiri bisa meliputi suara serak, perubahan nada suara, atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh. 

“Untuk mengubah penelitian ini menjadi alat AI yang mampu mengenali lesi pita suara, kami perlu melatih model dengan dataset rekaman suara yang jauh lebih besar, lalu mengujinya agar akurat untuk pria dan wanita,” ujar Phillip Jenkins, pakar informatika klinis dari Oregon Health and Science University. 

Ia menambahkan, “Alat kesehatan berbasis suara sudah mulai diuji coba, dan dengan data yang lebih luas serta validasi klinis, teknologi serupa untuk mendeteksi lesi pita suara mungkin akan masuk tahap uji coba dalam beberapa tahun ke depan.”

Penemuan ini membuka peluang besar bagi dunia medis, di mana suara yang kita keluarkan setiap hari bisa menjadi ‘detektor’ kesehatan yang murah, cepat, dan non-invasif. Jadi, jangan sepelekan jika suara Anda terdengar berbeda dari biasanya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment