Sahabat.com - Tahukah Anda apa kondisi hormon Anda saat ini? Dengan lebih dari 50 hormon yang bekerja sebagai pembawa pesan di dalam tubuh, perubahan hormon sebenarnya sangat wajar dan bisa mencerminkan berbagai kondisi. Namun para dokter menegaskan bahwa tidak semua perubahan membutuhkan tes hormon, apalagi tes mahal yang kini banyak dipromosikan.
Dr. Jan Shifren menyatakan, “Saya sebenarnya tidak pernah menggunakan istilah ketidakseimbangan hormon kepada pasien, karena banyak tes yang ditawarkan justru tidak memberi informasi apa pun.”
Beberapa hormon memang berubah mengikuti fase hidup, seperti melatonin yang naik turun sepanjang hari atau penurunan estrogen dan progesteron yang normal menjelang menopause. Namun momen ini ikut dimanfaatkan oleh banyak perusahaan yang memasarkan tes hormon dan suplemen mahal. Dr. Mary Jane Minkin bahkan menyebut pasiennya kini “heboh” setelah pernyataan FDA mengenai terapi hormon menopause dinilai lebih aman dari risiko yang dulu ditakutkan.
Di tengah maraknya pemeriksaan hormon yang dapat menghabiskan ratusan dolar, para ahli menegaskan bahwa gejala jauh lebih penting daripada angka di kertas. Shifren menegaskan, “Banyak panel hormon yang sangat besar dan mahal itu tidak memberi kita apa pun yang bisa membantu perawatan.”
Menurutnya, wanita usia 40–50 tahun yang mengalami gejala seperti hot flashes, insomnia, mood swing, atau siklus haid tidak teratur biasanya tidak memerlukan tes hormon sama sekali.
Minkin menambahkan contoh yang sering ia temui, “Jika pasien usia 53 tidak menstruasi tiga bulan dan berkeringat setiap malam, saya tidak butuh tes hormon untuk tahu bahwa ia perimenopause.”
Ia bahkan bercanda bahwa uang tes lebih baik dibelanjakan untuk membeli gaun baru daripada membayar panel hormon yang tidak perlu.
Tes hormon baru benar-benar diperlukan bila ada dugaan menopause dini sebelum usia 40 karena kondisi ini bisa meningkatkan risiko osteoporosis atau penyakit jantung. Dr. Shamita Misra menegaskan pentingnya melihat usia dan riwayat kesehatan sebelum memutuskan tes apa pun.
Dokter juga memperingatkan risiko dari tes dan suplemen yang tidak diperlukan, mulai dari biaya tinggi hingga potensi efek samping.
Dr. Debra Bell bertanya pada pasiennya, “Apakah tes ini benar-benar membantu keputusan perawatan Anda?” karena tidak jarang hasil tes justru mengarah pada pengobatan yang salah.
Pada akhirnya, para ahli sepakat: perhatikan gejalanya, bukan angka di hasil tes. Banyak perubahan hormon adalah proses alami yang tak perlu “dibetulkan”.
0 Komentar
Terobosan Baru: Molekul Kecil yang Berpotensi Hentikan Kerusakan Diabetes dari Akar Masalah
Terungkap! Sel Kekebalan Langka Ini Diduga Bisa Perlambat Penuaan dan Buat Tubuh Lebih “Awet Muda”
Terungkap! Jumlah Protein yang Sebenarnya Dibutuhkan Anak, Orang Tua Sering Salah Kaprah
Buah Manis yang Diam-Diam Jadi Senjata Anti-Inflamasi
Tes Air Liur Bisa Ungkap Risiko Tersembunyi Gagal Jantung Hanya dalam Hitungan Menit
Trik Sederhana yang Bikin Banyak Orang Berhasil Kurangi Alkohol, Ternyata Ini Rahasianya
7 Hobi Sehat yang Diam-Diam Bisa Membuat Hidup Lebih Panjang
Leave a comment