Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkendali: Mengapa Tekanan Darah Anda Tidak Turun?

27 November 2024 14:53
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Diet memegang peran krusial dalam pengelolaan tekanan darah. Pilihan makanan dan jumlah garam yang dikonsumsi dapat memengaruhi tingkat tekanan darah seseorang.

Sahabat.com - Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali terjadi ketika hipertensi tidak diobati atau tetap berlanjut meskipun sudah mendapatkan pengobatan. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menghambat penurunan tekanan darah Anda.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama bagi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJK) dan memerlukan pengelolaan yang hati-hati untuk mencegah komplikasi kesehatan serius. Meskipun tidak semua penderita hipertensi memerlukan obat, perubahan gaya hidup sering kali dapat membantu mempertahankan tekanan darah yang sehat. Namun, jika tidak ditangani, hipertensi bisa berkembang menjadi kondisi yang tidak terkendali. Beberapa faktor dapat berkontribusi pada hal ini, termasuk yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang.

Faktor-Faktor yang Menghambat Penurunan Tekanan Darah

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menderita tekanan darah yang tidak terkendali. Tekanan darah dianggap tidak terkendali jika hasil pengukuran berada di atas 140/90 mmHg dan penderita tidak mendapatkan pengobatan yang tepat atau pengobatannya tidak efektif.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di JAMA Network menemukan bahwa 83,7% orang dewasa di Amerika Serikat yang menderita hipertensi mengalami hipertensi yang tidak terkendali, yang diperkirakan mencakup 100,4 juta orang. Yang lebih mengkhawatirkan, lebih dari setengah dari mereka (57,8 juta) tidak menyadari kondisi ini. Kelompok usia muda, terutama yang berusia 18-44 tahun, menunjukkan tingkat ketidaksadaran yang sangat tinggi, dengan hampir 70% dari mereka yang memiliki hipertensi tidak terkendali tidak menyadari kondisi mereka. Bahkan di antara mereka yang menjalani pengobatan, 70,8% masih memiliki tekanan darah yang tidak terkendali.

Temuan ini menyoroti perlunya peningkatan kesadaran, diagnosis, dan pengobatan yang efektif untuk mengurangi risiko yang terkait dengan tekanan darah tinggi.

Penyebab Tekanan Darah Tidak Terkendali

Menurut Dr. Anoop Agrawal, Konsultan Senior Kardiologi Intervensional di CARE Hospitals Banjara Hills, Hyderabad, gaya hidup memainkan peran besar dalam ketidakterkendalian tekanan darah. "Faktor gaya hidup seperti kebiasaan makan yang buruk, konsumsi garam berlebihan, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik sering kali menyebabkan tekanan darah tidak terkendali. Obesitas, terutama pada bagian perut, juga meningkatkan beban pada jantung dan pembuluh darah, sehingga lebih sulit mengatur tekanan darah," ujarnya.

Masalah lain yang sering ditemukan adalah ketidakpatuhan terhadap pengobatan, di mana pasien mungkin melewatkan dosis obat, mengonsumsi obat secara tidak teratur, atau menghentikan pengobatan tanpa petunjuk medis. Selain itu, beberapa individu mungkin memerlukan penyesuaian dosis atau kombinasi obat untuk mencapai pengendalian tekanan darah yang optimal.

Stres dan Pengaruhnya terhadap Tekanan Darah

Dr. Agrawal juga menjelaskan bahwa stres berkepanjangan dapat meningkatkan kadar hormon seperti kortisol, yang berpotensi menyebabkan hipertensi yang berkelanjutan. Gangguan mental seperti kecemasan dan depresi dapat memperburuk pengelolaan tekanan darah dengan memengaruhi proses fisiologis dan kepatuhan terhadap pengobatan. Mekanisme penanggulangan yang buruk, seperti makan berlebihan, konsumsi alkohol, atau mengabaikan perawatan diri, dapat memperburuk masalah ini, menjadikan stres dan kesehatan mental sebagai faktor penting dalam pengaturan tekanan darah.

Kondisi Tersembunyi yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Beberapa kondisi kesehatan yang mendasari, yang dikenal sebagai hipertensi sekunder, juga dapat menyulitkan pengendalian tekanan darah. Kondisi ini termasuk penyakit ginjal, gangguan hormonal (seperti gangguan tiroid atau masalah adrenal), dan apnea tidur, menurut Dr. Agrawal.

Kadang-kadang, kondisi yang tidak terdiagnosis, seperti diabetes atau kekakuan arteri, juga dapat mengganggu pengelolaan tekanan darah, yang menekankan pentingnya evaluasi medis yang menyeluruh.

Peran Gaya Hidup dalam Pengelolaan Tekanan Darah

Diet memegang peran krusial dalam pengelolaan tekanan darah. Pilihan makanan dan jumlah garam yang dikonsumsi dapat memengaruhi tingkat tekanan darah seseorang.

Menurut Medline Plus, seseorang disarankan untuk membatasi asupan natrium tidak lebih dari 2.300 mg per hari. Dr. Agrawal mengatakan, "Konsumsi natrium yang tinggi langsung berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, sementara diet yang kekurangan kalium, magnesium, dan kalsium akan membuat pengelolaan tekanan darah lebih sulit."

Selain itu, mengurangi konsumsi lemak jenuh hingga tidak lebih dari 6% dari total kalori harian dan total lemak hingga 27% dari total kalori harian juga sangat penting, menurut Medline Plus.

Dr. Agrawal menambahkan bahwa mengurangi makanan olahan dan makanan manis, yang dapat menyebabkan masalah pembuluh darah dan penambahan berat badan, juga penting untuk mempermudah pengelolaan tekanan darah. Diet seimbang yang sehat untuk jantung, kaya dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak, dapat secara signifikan meningkatkan pengendalian tekanan darah dan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment