Ubah Menu Rumah Sakit Tanpa Ubah Resep, Ternyata Bisa Turunkan Lemak Jahat & Jejak Karbon!

22 September 2025 17:41
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian yang dipublikasikan di Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences ini menggunakan simulasi untuk melihat dampak optimasi menu rumah sakit terhadap asupan lemak jenuh dan emisi karbon.

Sahabat.com - Sebuah studi di Inggris mengungkap fakta menarik: hanya dengan mengubah urutan pilihan menu rumah sakit, tanpa mengubah resep masakan, manfaat besar bisa dirasakan baik untuk kesehatan maupun lingkungan.

Penelitian yang dipublikasikan di Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences ini menggunakan simulasi untuk melihat dampak optimasi menu rumah sakit terhadap asupan lemak jenuh dan emisi karbon. 

Hasilnya cukup mengejutkan, karena pendekatan sederhana ini mampu memangkas jejak karbon hingga hampir 30% dan menurunkan konsumsi lemak jenuh sampai 31%.

“Menu yang diatur dengan strategi tertentu terbukti efektif menekan emisi karbon sekaligus membuat pola makan pasien lebih sehat,” jelas para peneliti. 

Hal ini terjadi karena pilihan menu memengaruhi keputusan makan pasien, dan dengan sedikit perubahan dalam susunan menu, frekuensi pemilihan makanan bisa diarahkan ke opsi yang lebih sehat serta ramah lingkungan.

Penelitian ini mengambil data menu dari beberapa rumah sakit di Inggris, lalu disimulasikan dengan lebih dari satu juta kombinasi menu. Dengan cara tersebut, para peneliti bisa memprediksi berapa banyak emisi karbon dan lemak jenuh yang bisa ditekan. 

Dari 12 rumah sakit yang dianalisis, 11 di antaranya menunjukkan potensi penurunan yang signifikan.

Yang menarik, rumah sakit tidak perlu menghapus menu tertentu atau mengubah resep yang sudah ada. Cukup dengan menata ulang urutan sajian, pasien tetap bisa menikmati makanan yang familiar, sementara pihak rumah sakit mampu mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.

Walaupun hasilnya menjanjikan, para peneliti mengingatkan bahwa ini masih tahap awal. 

“Perlu uji coba langsung di lapangan agar benar-benar bisa diterapkan, termasuk memperhitungkan logistik, biaya, hingga penerimaan pasien,” tegas tim studi. 

Meski begitu, langkah sederhana ini menunjukkan bahwa perubahan kecil bisa membawa dampak besar bagi kesehatan dan bumi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment