Virgoun Ditangkap Karena Sabu, Berikut Ini Dampak Penggunaan Sabu bagi Kesehatan

21 Juni 2024 13:55
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Musisi Virgoun ditangkap karena konsumsi narkotika jenis sabu. (Instagram)

Sahabat.com - Vokalis grup band Last Child, Virgoun Tambunan ditangkap Polres Metro Jakarta Barat atas dugaan penggunaan narkotika.

Polres Jakarta Barat mengungkapkan, Virgoun ditangkap bersama wanita di sebuah kos milik mantan suami Inara Rusli.

"Yang bersangkutan atas nama VTP seorang musisi kami amankan di kostan miliknya bersama seorang perempuan," kata Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga kepada awak media, Jumat (21/6/2024).

Virgoun dan wanita itu kedapatan mengonsumsi narkotika jenis sabu-sabu.

Lantas, bagaimana dampak penggunaan narkotika jenis sabu bagi kesehatan?

Mengutip laman halodoc, Sabu atau methamphetamine dikatakan merupakan salah satu jenis narkotika termasuk dalam golongan amfetamin. Biasanya, sabu memiliki bentuk kristal bening atau putih yang bisa dijadikan bentuk bubuk untuk dihirup melalui hidung. Selain itu, pengguna sabu juga terkadang menginjeksikan atau meminum narkotika jenis ini.

Narkotika ini yang bersifat stimulan pada tubuh penggunanya. Dampak penggunaan sabu pada seseorang terjadi karena perubahan aktivitas neurotransmitter di otak. Dalam beberapa waktu singkat setelah penggunaan, seseorang mungkin akan mengalami perasaan euforia dan energi yang bertambah karena hormon dopamine dan serotonin yang meningkat.

Namun, efek positif pada kondisi emosional pengguna hanya bersifat sementara. Penggunaan sabu memiliki banyak dampak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Simak berikut ini apa saja dampak penggunaan sabu untuk kamu waspadai!

Dampak Penggunaan Sabu dalam Jangka Pendek

Dalam waktu yang singkat setelah penggunaan, sabu sudah bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan berbagai organ tubuh, seperti:

1. Gangguan kerja otak dan suasana hati

Perubahan aktivitas neurotransmitter di otak tidak hanya akan berhenti pada peningkatan hormon tertentu saja. Ketika jumlah hormon kembali menurun secara drastis, pengguna sabu akan cenderung merasa mudah kesal, stres, dan depresi.

Karena hal ini, masalah seperti serangan panik, halusinasi, dan insomnia bisa terjadi. Beberapa pengguna juga melaporkan masalah paranoia karena efek samping halusinasi.

2. Keluhan kardiovaskuler

Karena sabu merupakan narkotika yang bersifat stimulan, detak jantung pengguna juga akan terpicu untuk meningkat. Akibatnya, dampak penggunaan sabu juga bisa pengguna rasakan melalui keluhan kardiovaskular.

Contohnya adalah tekanan darah tinggi dan juga palpitasi jantung. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa mencari tahu seputar Penyakit Takikardia atau Palpitasi.

3. Masalah sistem pernapasan

Dampak penggunaan sabu juga terlihat melalui berbagai masalah sistem pernapasan. Efek stimulan dari narkotika ini bisa menyebabkan pernapasan yang cepat dan memicu rasa lemas atau pingsan.

Selain itu, komplikasi yang lebih serius pada pernapasan juga bisa terjadi. Pada beberapa kasus sabu bisa menyebabkan pendarahan di bagian paru-paru dan menyebabkan batuk darah.

4. Penurunan sistem imun

Jenis narkotika ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, penggunanya akan lebih rawan terkena penyakit.

Pada jangka pendek, penurunan sistem imun menyebabkan penurunan berat badan, demam tinggi yang berbahaya, kehilangan nafsu makan, serta penurunan kesehatan gigi dan mulut.
Masalah Kesehatan Jangka Panjang karena Penggunaan Sabu

Jika seseorang menggunakan sabu dalam jangka panjang, ada beberapa masalah kesehatan serius yang mungkin terjadi, antara lain:

1. Gangguan otak permanen

Dampak jangka panjang penggunaan sabu terhadap otak dapat sangat merusak dan bahkan menyebabkan kerusakan permanen. Pemakaian sabu dalam jangka panjang dapat memengaruhi kemampuan belajar, memori, perhatian, dan pemecahan masalah.

Mereka yang menggunakan sabu secara teratur sering mengalami kesulitan dalam mengingat informasi, konsentrasi, dan menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

2. Kerusakan organ tubuh

Sabu memiliki efek toksik yang dapat merusak sistem organ dan berdampak negatif terhadap kesehatan secara keseluruhan. Pada jantung, sabu dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan aritmia.

Pemakaian sabu jangka panjang juga dapat menyebabkan peradangan hati, kerusakan sel hati, dan sirosis hati.

3. Adiksi narkotika

Seperti jenis narkoba pada umumnya, penggunaan sabu jangka panjang dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan yang kuat pada narkotika ini. Adiksi narkotika merupakan kondisi di mana seseorang mengalami dorongan yang kuat dan sulit untuk menghentikan penggunaan narkoba meskipun menyadari dampak negatifnya.

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment