Sahabat.com -Satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat wabah Salmonella yang melanda beberapa negara di Eropa, yang diduga terkait dengan konsumsi salad asal Italia. Wabah yang melibatkan sekitar 200 kasus infeksi Salmonella Umbilo ini terjadi antara Juli hingga September 2024 dan menyebar ke sembilan negara di Eropa. Jerman menjadi negara yang paling terdampak, dengan 118 kasus tercatat.
Salad Rocket dan Bayam Bayi Terlibat dalam Wabah
Salmonella Umbilo terdeteksi pada salad roket (atau arugula/rucola) dan kemudian pada bayam bayi. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Eurosurveillance, kedua jenis salad tersebut berasal dari perusahaan yang sama di Italia.
Pada pertengahan Agustus, Institut Robert Koch (RKI), lembaga kesehatan publik nasional Jerman, mencatat lonjakan tidak biasa pada kasus Salmonella Umbilo. Penyidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa isolat bakteri ini memiliki hubungan genetik yang sangat erat. Dari akhir Juli hingga awal September, antara 16 hingga 21 kasus baru teridentifikasi setiap minggunya.
Peringatan dari Jerman dan Penyebaran Wabah ke Negara Lain
Pada bulan Agustus, Jerman mengirimkan peringatan ke negara-negara lain tentang peningkatan kasus Salmonella Umbilo melalui EpiPulse, portal pengawasan penyakit menular dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC). Di akhir September, peringatan serupa juga disebarkan melalui Sistem Respons Peringatan Dini (EWRS) dari Komisi Eropa.
Denmark dan Austria melaporkan kasus infeksi Salmonella Umbilo setelah menerima peringatan dari Jerman. Hingga pertengahan Oktober, Denmark melaporkan 22 kasus, sementara Austria mencatat 19 kasus. Enam negara Eropa lainnya juga melaporkan antara satu hingga 20 kasus masing-masing.
Kolaborasi Internasional dalam Penyelidikan Wabah
Institut kesehatan masyarakat di Jerman, Denmark, dan Austria bekerja sama dalam penyelidikan wabah ini dengan saling berbagi informasi dari wawancara kasus dan hasil penyelidikan lainnya.
Kasus pertama dilaporkan pada 1 Juli dan yang terakhir pada 4 Oktober. Usia rata-rata korban adalah 37 tahun, dengan rentang usia antara 1 hingga 91 tahun. Jumlah pria dan wanita yang terinfeksi tercatat seimbang. Dari 129 kasus yang memiliki data lengkap, 36 orang dirawat di rumah sakit akibat infeksi Salmonella, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat salmonellosis.
Fokus pada Konsumsi Salad dan Penelusuran Rantai Pasokan
Di Jerman, dari 42 orang yang diwawancarai, 37 di antaranya mengonsumsi salad hijau dalam tiga hari sebelum gejala muncul, dan 24 orang di antaranya mengonsumsi salad roket. Di Austria, semua 18 orang yang diwawancarai melaporkan konsumsi salad hijau dalam tujuh hari sebelum sakit, dan 12 di antaranya menyebutkan makan salad roket. Penelusuran balik pada rantai pasokan salad roket yang disajikan di sebuah kafe pada pertengahan Agustus mengungkapkan bahwa produk ini didistribusikan oleh satu perusahaan asal Italia dan berasal dari satu wilayah produksi di Italia.
Di Denmark, 12 dari 14 pasien melaporkan telah mengonsumsi berbagai jenis salad hijau. Delapan di antaranya melaporkan makan salad roket dan 10 orang lainnya mengonsumsi salad roket atau bayam bayi dalam tujuh hari sebelum sakit.
Temuan Laboratorium dan Penghentian Distribusi Produk
Di Austria, otoritas setempat mengumpulkan sembilan sampel salad roket dari sebuah kafe dan bisnis makanan yang disebutkan dalam wawancara kasus. Dua sampel salad roket yang didistribusikan oleh satu perusahaan Italia terdeteksi mengandung Salmonella Umbilo, dan hasil sekuensing memastikan bahwa isolat tersebut terkait dengan kluster wabah.
Di Jerman, Salmonella ditemukan pada sampel bayam bayi organik yang dikumpulkan pada akhir Agustus di sebuah supermarket, yang juga terhubung dengan kluster wabah dan didistribusikan oleh perusahaan yang sama dari Italia.
Setelah mendapat peringatan dari Austria pada September, otoritas Italia menghentikan distribusi salad roket dan produk-produk yang mengandung roket dari produsen yang terlibat, serta memerintahkan penarikan produk-produk tersebut dari pasaran. Saat ini, belum diketahui bagaimana salad roket dan bayam bayi ini bisa terkontaminasi.
Tindakan Pencegahan di Pasar
Di Austria, beberapa grosir menghentikan distribusi salad roket dari perusahaan yang terlibat dan mengganti pemasok. Begitu hasil laboratorium yang positif dikonfirmasi, batch yang terkontaminasi sudah tidak tersedia di pasar lagi.
Namun, sejak itu, Salmonella Umbilo dan serotipe Salmonella lainnya ditemukan dalam beberapa lot salad roket tambahan, termasuk batch dari wilayah yang terdampak di Italia yang diambil sampelnya pada pertengahan Oktober di supermarket di Jerman. Para ilmuwan menegaskan bahwa situasi ini memerlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan tidak ada lagi kasus salmonellosis yang disebabkan oleh salad roket atau salad hijau lainnya yang terkontaminasi.
Pentingnya Pemantauan dan Pengawasan Ketat
Wabah ini menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat terhadap produk pangan yang berisiko, serta perlunya langkah-langkah pencegahan lebih lanjut agar kejadian serupa tidak terulang.
0 Komentar
Rumput Laut Sebagai Protein Vegan Masa Depan
Kakao dan Teh Hijau Bisa Lindungi Pembuluh Darah dari Dampak Makanan Berlemak saat Stres
Tubuh Anda Ternyata Dapat Menyerap Vitamin Langsung dari Udara
Koki Jepang Turunkan 11 Kg dalam Dua Bulan dengan Diet Mentimun
Wabah Salmonella Menewaskan Satu Orang di Eropa, Terhubung dengan Salad dari Italia
Penelitian Menemukan Telur Mungkin Dapat Melindungi Kesehatan Otak dan Menurunkan Kolesterol
Diet Barat Percepat Perkembangan Endometriosis dan Ganggu Kesehatan Usus
Suplemen Jamur Putih Dapat Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Mengonsumsi Kacang-kacangan Dapat Menurunkan Risiko Demensia
Omega-3 dan Omega-6 Dapat Melindungi dari Kanker
Diet Vegetarian Dapat Melindungi Terhadap Diabetes dan Penyakit Jantung
Leave a comment