Warga Washington Meninggal Usai Terinfeksi Flu Burung Langka H5N5, Dunia Kaget

24 November 2025 11:46
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Petugas kesehatan memeriksa area kandang unggas untuk memastikan tidak ada penularan lanjutan flu burung.

Sahabat.com - Seorang warga lanjut usia dari negara bagian Washington, AS, meninggal dunia setelah terinfeksi jenis flu burung yang belum pernah tercatat pada manusia sebelumnya. Kabar ini langsung menarik perhatian publik karena varian virus tersebut, H5N5, sebelumnya hanya ditemukan pada hewan. Otoritas kesehatan setempat menyebut pasien tersebut memiliki kondisi medis bawaan dan dirawat sejak awal November sebelum akhirnya berpulang pada 21 November.

Menurut pejabat kesehatan negara bagian, pasien memiliki unggas peliharaan di halaman rumah yang sering berinteraksi dengan burung liar. Lingkungan kandang mereka terbukti terpapar virus flu burung, sehingga para ahli menyebut kontak dengan unggas atau area peternakan menjadi sumber paparan yang paling mungkin. 

“Kami memastikan tidak ada bukti penularan antar manusia,” ujar pihak Departemen Kesehatan Washington dalam pernyataan resmi.

Meski varian ini pertama kali menginfeksi manusia, risiko terhadap masyarakat umum disebut masih sangat rendah. Hingga kini, tidak ada orang lain yang terpapar pasien atau unggas tersebut yang menunjukkan hasil positif.

Flu burung sendiri merupakan infeksi yang biasanya menyerang unggas dan hanya sesekali menjangkiti manusia, terutama mereka yang memiliki kontak dekat dengan hewan sakit. Gejalanya mirip flu biasa—mulai dari demam, pegal, radang tenggorokan, hingga rasa lelah berlebihan. Para ahli mengingatkan bahwa musim migrasi burung di akhir tahun membuat risiko paparan pada hewan ternak semakin meningkat.

Hingga akhir November, lebih dari 70 kasus flu burung pada manusia telah dilaporkan di AS, mayoritas berasal dari varian H5N1. Kelompok yang paling rentan antara lain peternak, dokter hewan, serta pekerja yang berhubungan langsung dengan hewan ternak.

Masyarakat disarankan menghindari kontak dengan unggas sakit atau mati, melaporkan temuan hewan liar yang mencurigakan, serta memastikan bahan pangan hewani dimasak matang. Otoritas kesehatan juga menegaskan bahwa vaksin flu musiman penting untuk mengurangi risiko infeksi ganda antara flu manusia dan flu burung.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment