5 Makanan Tak Terduga yang Diam-Diam Bisa Naikkan Kolesterol Kamu

23 September 2025 11:11
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Karbohidrat olahan seperti roti putih, kue, sereal manis, dan biskuit juga bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi. Melvani menekankan bahwa makanan ini memicu lonjakan gula darah cepat yang membuat hati memproduksi lebih banyak VLDL.

Sahabat.com - Banyak orang sudah tahu bahwa gorengan, daging berlemak, es krim, hingga mentega adalah musuh utama kolesterol. 

Tapi ternyata ada juga makanan yang sering dianggap sehat, namun diam-diam bisa membuat kadar kolesterol melonjak. 

Menurut para ahli gizi, beberapa jenis makanan ini mengandung senyawa atau nutrisi yang bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan akhirnya merugikan kesehatan jantung.

Salah satunya adalah kopi tanpa filter. Minuman ini memang jadi penyemangat pagi banyak orang, tapi berbeda dengan kopi yang disaring kertas, kopi jenis espresso, French press, hingga kopi Turki mengandung senyawa cafestol dan kahweol yang bisa menaikkan kolesterol. 

“Cafestol dapat menghambat proses pembentukan asam empedu dan memicu produksi kolesterol lebih banyak di hati,” jelas Michelle Routhenstein, M.S., RD, seorang ahli diet pencegahan penyakit jantung.

Selain itu, ghee yang sering dianggap lebih sehat dari mentega ternyata juga bisa membuat kolesterol naik. 

Menurut Nisha Melvani, M.S., RDN, ghee mengandung lemak jenuh tinggi yang bisa meningkatkan kadar LDL dan bahkan memicu naiknya ApoB, penanda risiko penyakit jantung.

Minyak tropis seperti minyak kelapa dan minyak sawit juga tak kalah licik. Meski sering dipasarkan sebagai alternatif sehat, minyak ini tetap tinggi lemak jenuh yang bisa menurunkan kemampuan hati dalam menyerap kolesterol. 

Routhenstein menambahkan bahwa minyak tersebut sering tersembunyi dalam granola, snack bar, hingga makanan kemasan, sehingga tanpa sadar bisa memengaruhi kadar lipid dalam darah.

Karbohidrat olahan seperti roti putih, kue, sereal manis, dan biskuit juga bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi. Melvani menekankan bahwa makanan ini memicu lonjakan gula darah cepat yang membuat hati memproduksi lebih banyak VLDL. 

Lama-kelamaan, partikel ini berubah menjadi LDL berukuran kecil dan padat yang lebih berbahaya bagi jantung.
Bahkan makanan tinggi garam juga punya peran. 

Menurut Routhenstein, pola makan tinggi natrium bisa merusak lapisan pembuluh darah, membuat kolesterol lebih mudah menempel di dinding arteri, dan akhirnya memicu penumpukan plak. Itu sebabnya, makanan instan, fast food, hingga sup kalengan perlu dibatasi.

Menariknya, kolesterol dalam makanan seperti telur dan udang kini dianggap bukan penyebab utama kolesterol tinggi. Tubuh biasanya menyeimbangkan dengan memproduksi kolesterol lebih sedikit ketika asupannya meningkat. Faktor yang lebih berpengaruh justru lemak jenuh, lemak trans, karbohidrat olahan, serta genetika.

Para ahli juga menyarankan langkah sederhana untuk menjaga kolesterol tetap stabil, seperti mengganti lemak jenuh dengan minyak zaitun atau alpukat, menambah serat larut dari oatmeal, kacang-kacangan, hingga chia seeds, serta rutin mengonsumsi makanan kaya sterol dan stanol nabati. Pola makan berbasis nabati yang kaya protein tumbuhan, serat, kacang, dan biji-bijian terbukti mendukung kesehatan jantung lebih baik.

Kesimpulannya, makanan penyebab kolesterol tinggi tidak selalu terlihat jelas. Kopi tanpa filter, ghee, minyak tropis, karbohidrat olahan, hingga makanan tinggi garam bisa menjadi penyebab tersembunyi. 

Seperti kata Melvani, “Kuncinya bukan menghindari total, tapi mengontrol asupan dan menggantinya dengan makanan yang lebih menyehatkan.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment