Sahabat.com - Kecerdasan merupakan suatu sifat psikologis yang diturunkan dari orang tua kepada anak, atau bisa juga disebut genetik.
Selain faktor genetik tersebut, penelitian menunjukkan bahwa faktor awal kehidupan, seperti karakteristik keluarga, juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan anak.
Ian Silver, pakar kecerdasan, perilaku, dan ilmu sosial di Universitas Cincinnati, mengatakan sekitar 10 hingga 12 persen kecerdasan dipengaruhi oleh faktor masa kanak-kanak.
Ciri-ciri genetik yang penting dan faktor masa kanak-kanak cenderung tidak berubah seiring bertambahnya usia. Namun, rangsangan lingkungan yang negatif atau penyakit serius dapat menyebabkan penurunan kecerdasan secara umum.
Meskipun pengaruh faktor-faktor ini mungkin berkaitan dengan usia, namun usia bukanlah satu-satunya pengaruh terhadap kecerdasan.
Dampak lingkungan yang negatif dapat berupa kebiasaan, interaksi, dan lain-lain di lingkungan rumah anak.
Berikut ini7 kebiasaan yang menurunkan IQ anak Anda
1. Mengonsumsi Makanan Olahan
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak, gula, dan makanan olahan menurunkan IQ pada anak-anak. Kebiasaan makan anak usia tiga tahun dapat memengaruhi kinerja otaknya seiring pertumbuhannya, menurut sebuah laporan.
2. Kurang membaca buku
Kurang membaca buku bisa menjadi penyebab menurunnya IQ anak. Menurut laporan di News Medical, ada penelitian yang dilakukan para peneliti di Pusat Penelitian Ekonomi Ragnar Frisch Norwegia.
Tim peneliti menganalisis skor IQ lebih dari 730.000 pria Norwegia yang lahir antara tahun 1962 dan 1991. Untuk setiap dekade kelahiran dari tahun 1962 hingga 1975, skor IQ menunjukkan peningkatan sebesar 3%.
Dan hasilnya menunjukkan bahwa nilainya terus menurun setelah usia tersebut. Para peneliti mengatakan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi IQ mencakup metode pengajaran, waktu yang dihabiskan online, dan berkurangnya waktu membaca secara keseluruhan.
Mengapa membaca itu penting? Membaca merupakan aktivitas berpikir visual-spasial yang melibatkan proses mental yang berkaitan dengan representasi fisik. Membaca memerlukan pemikiran logis dan pengolahan visual-spasial.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa peningkatan pemikiran visual-spasial menghasilkan skor tes IQ yang lebih baik.
3. Sering merasa stres
Selain orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres dalam hidupnya. Namun, ternyata stres bisa menurunkan IQ anak. Hal ini ditemukan oleh ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Dr. kata Brendan Kelly. Ia menjelaskan, tingkat stres yang tinggi menyebabkan memburuknya fungsi otak dan risiko penyakit Alzheimer.
“Tingkat stres yang tinggi tidak hanya dikaitkan dengan fungsi otak yang lebih buruk, tetapi juga dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer,” ujarnya.
4. Kurangnya interaksi antara orang tua dan anak.
Tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak sangat penting bagi perkembangan kognitif. Sebuah penelitian terhadap 672 anak di Rhode Island menemukan bahwa penyebab utama rendahnya nilai IQ kemungkinan besar adalah kurangnya stimulasi dan interaksi di rumah.
“Ketika orang tua stres dan lelah, interaksi yang biasanya diterima anak-anak mereka berkurang secara signifikan,” kata para penulis.
Masih belum jelas apakah penurunan skor kognitif ini mempunyai efek jangka panjang. Namun yang jelas, landasan ilmu pengetahuan sudah diletakkan pada tahun-tahun pertama kehidupan.
5. Sering terpapar asap rokok
Ini merupakan peringatan bagi orang tua yang merokok. IQ seringkali menurun ketika anak-anak terpapar asap tembakau.
Asap rokok membawa zat berbahaya bagi otak. Paparan asap rokok dalam waktu lama dapat meningkatkan kadar karbon monoksida dalam tubuh yang menggantikan oksigen.
Kerusakan pembuluh darah dan otak bisa mempengaruhi kemampuan sel otak untuk berkomunikasi secara efektif ya Bu. Hal ini juga membuat otak tidak dapat menyimpan informasi dengan baik.
6. Tidak banyak bermain
Ada banyak hal yang dapat Anda capai dengan bermain. Salah satunya adalah meningkatkan kapasitas memori otak. Menurut Healthline, aktivitas ini tidak hanya meningkatkan daya ingat, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berbahasa.
Faktanya, permainan memori telah digunakan dalam studi penelitian yang meneliti bagaimana memori berhubungan dengan bahasa seseorang dan pengetahuan objek atau pemahaman objek fisik.
Baik penalaran maupun bahasa digunakan sebagai ukuran kecerdasan. Dengan kata lain, aktivitas memori dapat lebih mengembangkan kecerdasan. Kegiatan membangun memori meliputi teka-teki gambar, teka-teki silang, dan Sudoku.
7. Makan Sambil Menonton TV
Apakah Ibu sering memberi makan anak sambil menonton TV? Yah, jangan biasakan, oke? Kebiasaan ini ternyata menjadi salah satu kebiasaan yang bisa menurunkan IQ anak Anda.
Aktivitas multitasking, seperti makan sambil menonton film atau TV, merupakan kebiasaan sederhana yang berdampak negatif pada fungsi otak. Tindakan multitasking dapat mengganggu proses otak.
0 Komentar
Terungkap! ADHD Bisa Picu Gangguan Cemas Serius pada Anak Perempuan, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!
Hati-Hati, Mobil SUV Bisa Jadi Pembunuh Diam-Diam di Jalanan!
Miris! Orang Tua yang Kecanduan Alkohol 2 Kali Lebih Rentan Menyakiti Anak, Ini Fakta Mengejutkannya
Fakta Mengejutkan: Perempuan Kini Unggul di Olahraga Ekstrem, Sahabat Pasti Nggak Nyangka!
Bahaya Tersembunyi di Balik Asap Manis Vape: Bisa Bikin Paru-Paru Rusak Permanen, Sahabat!
Ternyata Olahraga Intens Bisa Jadi Solusi Tidur Nyenyak Bagi Wanita yang Pernah Alami Trauma!
Leave a comment