Mengapa Makin Banyak Anak Muda Kena Kanker Usus? Fakta Mengejutkan Ini Bikin Merinding!

08 Juli 2025 15:20
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Para peneliti menyebut beberapa faktor risiko yang bikin kanker saluran cerna muncul di usia muda antara lain: obesitas (terutama sejak kecil), pola makan ala Barat, penyakit hati berlemak non-alkoholik, kebiasaan merokok, dan minum alkohol.

Sahabat.com - Sahabat, pernah kebayang nggak sih kalau kanker usus besar, yang dulu identik dengan orang tua, sekarang justru makin sering menyerang anak muda? 

Yup, tren ini bukan cuma terjadi di satu atau dua negara saja, tapi hampir di seluruh dunia, termasuk negara-negara maju. 

Penelitian baru yang diterbitkan Oxford University Press lewat jurnal BJS bikin kita semua harus lebih waspada.

Di Amerika Serikat misalnya, angka kanker kolorektal secara keseluruhan memang menurun sejak 1985. Tapi, kasus yang muncul di usia muda—alias early-onset—justru melonjak tajam. 

Bayangin, orang yang lahir tahun 1990 punya risiko dua kali lipat lebih tinggi kena kanker usus besar dibanding yang lahir tahun 1950, dan empat kali lipat risiko kena kanker rektum. Ngeri, kan?

Data dari 20 negara Eropa juga menunjukkan tren serupa. Lonjakan kasus paling tajam terjadi pada mereka yang berusia 20-an, bahkan remaja. 

CDC bahkan mencatat lonjakan 185% untuk usia 20–24 tahun dan 333% untuk remaja usia 15–19 tahun! Dan di Amerika, kanker kolorektal sekarang jadi penyebab kematian nomor satu karena kanker bagi pria di bawah 50 tahun, dan nomor dua bagi perempuan di kelompok usia yang sama.

Yang bikin sedih, penyakit ini lebih banyak menyerang kelompok non-kulit putih: komunitas kulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika, hingga Asia. 

Dr. Sara Char, penulis utama studi ini, bilang, “Pasien muda sering kali telat didiagnosis karena dokter dan pasien sama-sama nggak curiga kanker. Alhasil, saat ketahuan, kankernya sudah stadium lanjut.”

Nggak cuma itu, banyak pasien muda yang akhirnya mendapat pengobatan agresif—kadang tanpa keuntungan signifikan untuk harapan hidup mereka. 

Belum lagi beban mental dan sosial yang menyertai. Mereka yang masih di usia produktif bisa terdampak secara ekonomi, kesulitan menjelaskan kondisi mereka ke anak-anak, bahkan terganggu rencana membangun keluarga.

Makin miris lagi, walau American Society of Clinical Oncology sudah menyarankan agar dokter membahas isu kesuburan dengan pasien muda, kenyataannya, 50% pasien bilang dokter mereka nggak pernah membahas soal dampak kanker terhadap kemungkinan punya anak di masa depan.

Dampak psikologis juga nggak main-main. Pasien muda sering melaporkan kecemasan, krisis kepercayaan diri karena perubahan tubuh, masalah seksual, hingga depresi. 

Para peneliti menyebut beberapa faktor risiko yang bikin kanker saluran cerna muncul di usia muda antara lain: obesitas (terutama sejak kecil), pola makan ala Barat, penyakit hati berlemak non-alkoholik, kebiasaan merokok, dan minum alkohol.

Penelitian tahun 2019 terhadap lebih dari 85 ribu perempuan di AS menunjukkan bahwa mereka yang punya BMI di atas 30 (kategori obesitas) punya risiko hampir dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kanker kolorektal dini dibandingkan yang punya BMI lebih rendah.

Satu hal yang pasti, para ahli sekarang sedang gencar mencari tahu lebih dalam tentang biologi kanker saluran cerna di usia muda supaya bisa menemukan cara skrining, pencegahan, dan pengobatan yang lebih efektif. Jadi, sahabat, yuk mulai lebih peduli sama pola hidup kita. Karena kanker bukan cuma penyakit orang tua lagi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment