Sahabat.com - Tantrum adalah emosi yang tidak normal, sering terlihat pada anak yang mempunyai masalah emosi. Hal ini biasanya terjadi ketika seorang anak lapar, lelah, atau tidak sehat, namun anak kecil tidak dapat menjelaskannya dan bahkan mungkin menjadi kesal atau jengkel ketika mereka menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan.
Tantrum adalah masalah yang umum terjadi pada anak kecil. Bahkan, tidak jarang orang tua kesulitan menghadapi anak yang banyak menangis atau tantrum.
Tantrum sebenarnya merupakan kelainan khas yang terjadi pada anak, bahkan dianggap sebagai bagian dari proses tumbuh kembang. Tantrum biasanya ditandai dengan berbagai perilaku kekanak-kanakan seperti menangis, mengamuk, merengek, dan menjerit. Ada yang menendang, meninju, menginjak, dan berguling-guling di lantai dengan kaki dan tangan, menegangkan tubuh, mengeraskan wajah, dan menahan napas.
Lalu bagaimana anak-anak dapat menemukan kedamaian? Sebagai orang tua, kita sebagai orang tua hendaknya menghindari melakukan kesalahan yang sama ketika menghadapi anak kita yang tantrum. Kalau tidak, kemarahannya hanya akan bertambah buruk. Oleh karena itu, hindari beberapa pengobatan berikut ini yang tidak akan membantu anak Anda yang tantrum: Sekarang dengarkan baik-baik!
1. Berteriak pada anak Anda
Biarkan anak Anda marah dan tunggu sampai dia tenang sebelum Anda mulai berkomunikasi. Bantulah anak memahami bahwa perasaan tidak bisa diungkapkan dengan berteriak, hanya menunjukkan apa yang diinginkan. Jika anak Anda sedang tantrum dan Anda memancing emosinya dengan membentaknya, hal itu hanya akan membuat anak semakin tantrum.
Pastikan untuk bernapas dan berbicara kepada anak Anda dengan suara tegas. Namun, saat mencoba membuat anak berhenti menangis, mengamuk, atau memukul atau menendang, gunakan nada yang netral.
Hindari suara bernada tinggi dan teriakan. Ini seperti api. Semakin banyak api yang Anda padamkan, semakin besar dan sulit api tersebut dipadamkan. Begitu pula dengan anak yang sedang tantrum, orang tua sangat membutuhkan kesabaran Ilahi agar amarahnya bisa diredakan dan amarahnya mereda.
2. Bertingkah Marah
Anak yang sedang tantrum biasanya menangis dengan keras, mengamuk, bahkan melempar barang sesuka hati. Saat anak tantrum, sebaiknya orang tua jangan langsung marah, putus asa, bahkan berteriak atau menangis saat menghadapi tantrum anaknya.
Dan jika anak merasa sesak napas, akan membutuhkan waktu lama hingga ia berhenti menangis.
Memarahi anak karena tantrum juga tidak terlalu berdampak positif terhadap hubungan anak dengan orang tuanya. Anak merasa tidak dipahami dan kesulitan mengungkapkan keinginannya meski sudah mampu berbicara.
Bertindak atau bertindak marah terhadap anak Anda akan membuat mereka merasa tidak punya tempat untuk bersembunyi, yang akan membuat mereka semakin merasa cemas dan takut. Mulailah berbicara lebih lembut dan peluklah anak yang sedang tantrum. Tenangkan dia agar Anda bisa berkomunikasi kembali.
3. Mengolok-olok dan menakut-nakuti anak
Rasa takut bisa menjadi salah satu penyebab tantrum pada anak. Misalnya, jika seorang anak takut terhadap binatang tertentu, ia perlu mengatasinya dengan bantuan orang tuanya. Alih-alih menakut-nakuti anak Anda dengan hal lain yang lebih menakutkan, alih-alih membuat keadaan menjadi lebih baik, anak Anda justru akan semakin takut.
Anak yang sedang tantrum perlu ditenangkan dan ditenangkan. Sebagai orang tua, kita perlu mendidik anak kita untuk menjadi berani. Penyebab tantrum yang membuat anak marah selanjutnya biasanya adalah perkataan atau ungkapan orang tua yang menyakiti hati anak, seperti meledek atau mencela anak.
Sebagai orang tua, Anda perlu mewaspadai hal ini dan segera meminta maaf kepada anak Anda. Untuk meredakan tantrumnya, Anda harus sekali lagi mencoba membujuk dan memenangkan hati anak. Oleh karena itu, kata-kata kasar dan rasa takut terhadap anak sebaiknya dihindari. Sebab jiwa anak sangat rapuh dan membutuhkan perlindungan orang tua agar tetap tenang dalam segala gejolak.
4. Mengabaikan anak tanpa memperhatikan
Jika anak sulit dikendalikan seperti merajuk, menunjukkan emosi yang tidak biasa, atau bahkan mengamuk, hal ini sangat membutuhkan kesabaran dari orang tua. Jangan mengabaikannya tanpa mengatasinya.
Orang tua yang menyuruh anaknya untuk terus maju bahkan bisa dianggap agak kasar. Padahal, perilaku tersebut justru akan membuat anak semakin tantrum.
Anak yang sedang tantrum tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebagai orang tua, kita perlu memahami apa yang diinginkan anak kita.
Jika dia menginginkan sesuatu yang terlarang dan berbahaya serta tidak bisa dipermainkan, kita harus menjelaskannya secara perlahan dan pasti. Cobalah untuk mengalihkan perhatian anak Anda agar dia mengingat makanan atau mainan favoritnya.
5. Hukuman
Menghukum anak yang tidak sadar akan tantrumnya sepertinya bukan solusi yang baik bagi anak. Anak-anak yang sehat tidak sensitif terhadap hukuman atau ancaman, namun mereka menjadi lebih emosional dan tidak terkendali.
Semakin berat seorang anak dihukum, semakin terancam nyawanya, emosinya semakin kacau dan ia tidak dapat memahami bagaimana berperilaku yang benar.
Jadi yang harus kita lakukan bukanlah menghukum anak kita, tapi mendisiplinkannya. Disiplin bermain, makan, istirahat, dan meluangkan waktu untuk ngobrol dengan anak ternyata bisa meminimalisir tantrum.
Jika orang tua dapat menyeimbangkan keinginannya untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat, maka anak akan lebih memfokuskan energinya pada hal-hal yang positif.
Butuh proses dan pembelajaran untuk bisa mendampingi tumbuh kembang anak anda tanpa harus berbuat baik untuknya hingga ia bisa mandiri. Terkadang seorang anak mengamuk karena komunikasi dua arah antara orang tua dan anak belum menemukan titik temu yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak.
Oleh karena itu, sebagai orang dewasa yang bijak, kita harus belajar memahami kondisi anak terlebih dahulu. Lalu, jika anak paham pada waktunya, maka anak pun akan menghormati kita sebagai orang tua.
0 Komentar
Terungkap! ADHD Bisa Picu Gangguan Cemas Serius pada Anak Perempuan, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!
Hati-Hati, Mobil SUV Bisa Jadi Pembunuh Diam-Diam di Jalanan!
Miris! Orang Tua yang Kecanduan Alkohol 2 Kali Lebih Rentan Menyakiti Anak, Ini Fakta Mengejutkannya
Fakta Mengejutkan: Perempuan Kini Unggul di Olahraga Ekstrem, Sahabat Pasti Nggak Nyangka!
Bahaya Tersembunyi di Balik Asap Manis Vape: Bisa Bikin Paru-Paru Rusak Permanen, Sahabat!
Ternyata Olahraga Intens Bisa Jadi Solusi Tidur Nyenyak Bagi Wanita yang Pernah Alami Trauma!
Leave a comment