Ahli Peringatkan Bahaya Es Serut bagi Anak-anak Setelah Kasus Rawat Inap di Inggris

13 Maret 2025 17:06
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Minuman yang berwarna cerah ini sering dipasarkan untuk anak-anak dan menggunakan gliserol sebagai pemanis dan agen anti-beku.

Sahabat.com - Para peneliti memperingatkan agar anak-anak di bawah usia delapan tahun tidak mengonsumsi minuman es slushie yang mengandung gliserol, setelah terjadinya serangkaian rawat inap di Inggris dan Irlandia. 

Minuman yang berwarna cerah ini sering dipasarkan untuk anak-anak dan menggunakan gliserol sebagai pemanis dan agen anti-beku.

Namun, kadar gliserol yang tinggi dapat berbahaya, terutama bagi anak-anak, karena keracunan gliserol dapat menyebabkan syok, gula darah rendah, dan kehilangan kesadaran.

Dalam sebuah tinjauan medis yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood pada Selasa, para peneliti menyelidiki "lonjakan kasus yang tampak baru-baru ini" di Inggris dan Irlandia. 

Mereka menyarankan agar anak-anak di bawah usia delapan tahun sepenuhnya menghindari minuman ini.
Penelitian ini mengkaji catatan medis 21 anak yang berusia dua hingga tujuh tahun yang membutuhkan perawatan darurat setelah mengonsumsi slushie. 

Kebanyakan kasus terjadi antara 2018 hingga 2024, dan banyak anak yang tiba-tiba sakit dalam waktu kurang dari satu jam setelah mengonsumsi minuman tersebut.

Sebagian besar anak kehilangan kesadaran dan menunjukkan tanda-tanda asidosis darah tinggi serta kadar gula yang sangat rendah. 

Empat di antaranya memerlukan pemindaian otak, dan satu anak mengalami kejang.

Namun, semua anak tersebut pulih dengan cepat, kata para peneliti.

Mesin pembuat slushie pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada 1950-an, dan minuman ini tidak selalu mengandung gliserol, karena gula dapat digunakan untuk mencegahnya membeku total.

Peneliti mengemukakan bahwa serangkaian kasus ini mungkin terkait dengan meningkatnya perhatian terhadap konsumsi gula yang tinggi dan pajak gula yang diterapkan di Inggris dan Irlandia dalam beberapa tahun terakhir.

Badan keamanan pangan di kedua negara sudah memberikan saran agar anak-anak yang berusia empat tahun ke bawah tidak mengonsumsi slushie yang mengandung gliserol. Namun, para peneliti mengatakan usia tersebut sebaiknya dinaikkan lebih lanjut.

"Anak-anak yang lebih muda, terutama yang berusia di bawah delapan tahun, sebaiknya menghindari minuman es slushie yang mengandung gliserol," ujar mereka.

"Tenaga medis dan orang tua harus waspada terhadap fenomena ini, dan badan kesehatan masyarakat harus memastikan pesan yang jelas."

Penulis tinjauan ini juga mengatakan bahwa bisa jadi ada kasus di mana anak-anak mengalami penyakit yang kurang serius dan tidak dibawa ke rumah sakit.

Di London, beberapa orang tua menyatakan dukungan mereka untuk menaikkan batasan usia yang disarankan. Elsa Qorri, seorang ibu berusia 46 tahun, mengatakan dia mulai khawatir setelah kedua putrinya yang berusia lima dan tujuh tahun mengonsumsi slushie tahun lalu.

"Keduanya mengalami 'brain freeze' dan tidak bisa lagi meminumnya," ujar Elsa. "Saya tidak akan membelikan mereka lagi sampai mereka sedikit lebih besar."

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment