Sahabat.com - Tubuh manusia terdiri dari lebih dari 37 triliun sel yang terus-menerus digantikan untuk menjaga fungsi organ dan sistem. Seiring waktu, atau akibat kerusakan, jumlah sel yang berfungsi dapat menurun, menyebabkan gejala atau bahkan kegagalan organ. Regenerasi organ dan sistem tubuh menjadi tujuan ilmiah yang melibatkan sel punca, meskipun proses ini lambat dan memakan waktu bertahun-tahun.
Namun, ada kasus di mana organ, seperti amandel, dapat tumbuh kembali setelah diangkat. Salah satunya adalah Katy Golden, yang mengalami pertumbuhan kembali amandel setelah menjalani operasi tonsilektomi dua kali dalam hidupnya. Proses ini mungkin terjadi karena operasi pengangkatan amandel yang dilakukan hanya sebagian atau disebut tonsilektomi parsial. Meski lebih sedikit komplikasi dan pemulihan lebih cepat, sekitar 6% anak-anak yang menjalani prosedur ini dapat mengalami pertumbuhan amandel yang memerlukan operasi lebih lanjut.
Selain amandel, regenerasi organ lain juga terjadi pada tubuh manusia. Sebagai contoh, hati diketahui dapat tumbuh kembali meskipun hanya 10% dari hati yang dapat pulih sepenuhnya. Kemampuan regeneratif juga terlihat pada limpa yang dapat "beregenerasi" setelah cedera atau trauma, bahkan dengan sebagian kecil organ yang terlepas.
Tak hanya itu, paru-paru juga menunjukkan kemampuan regeneratif meskipun kerusakan akibat polusi dan merokok. Berhenti merokok dapat memungkinkan sel-sel sehat menggantikan yang rusak, dan paru-paru yang tersisa dapat meningkatkan jumlah alveoli untuk meningkatkan kapasitas oksigen.
Kulit, organ terbesar dalam tubuh, juga mengalami regenerasi konstan untuk mengganti sekitar 500 juta sel yang hilang setiap hari. Proses ini terjadi dalam skala besar, menjaga penghalang tubuh dari infeksi dan menjaga kelembapan.
Selain itu, lapisan endometrium pada rahim juga mengalami regenerasi bulanan selama siklus menstruasi. Sementara itu, sistem genital pria, khususnya setelah vasektomi, dapat menunjukkan kemampuan regeneratif dengan terhubungnya kembali ujung saluran yang terpotong.
Tulang, yang juga memiliki kemampuan regenerasi, dapat memperbaiki diri setelah patah, meskipun proses ini melambat seiring bertambahnya usia. Proses pemulihan tulang membutuhkan waktu hingga beberapa bulan, meskipun kekuatan dan struktur tulang bisa mempengaruhi seiring bertambahnya usia.
Penelitian terus dilakukan untuk memahami bagaimana cara meningkatkan regenerasi organ dan jaringan. Meski regenerasi organ tidak terjadi sering, namun proses regeneratif tubuh terjadi lebih sering dari yang diperkirakan banyak orang, memberikan harapan bagi pengembangan solusi untuk kekurangan organ donor.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment