Wanita dengan Diabetes Tipe 2 Ternyata Punya Risiko Serangan Jantung Tersembunyi 2 Kali Lipat

11 Juli 2025 17:50
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah studi dari University of Leicester baru saja membuka fakta mengejutkan: perempuan dengan diabetes tipe 2 ternyata hampir dua kali lebih berisiko mengalami kerusakan jantung tersembunyi dibanding laki-laki, dan yang bikin makin merinding, semuanya tanpa gejala apa pun!

Sahabat.com - Sahabat, kalau kamu mengira perempuan dan laki-laki punya risiko penyakit jantung yang sama saat menderita diabetes tipe 2, sebaiknya pikir lagi. 

Sebuah studi dari University of Leicester baru saja membuka fakta mengejutkan: perempuan dengan diabetes tipe 2 ternyata hampir dua kali lebih berisiko mengalami kerusakan jantung tersembunyi dibanding laki-laki, dan yang bikin makin merinding, semuanya tanpa gejala apa pun!

Dalam riset ini, para peneliti menggunakan teknologi MRI canggih untuk melihat kerusakan jantung dini yang sering luput dari pemeriksaan rutin. 

Hasilnya? Dari empat studi yang dikumpulkan di NIHR Leicester Biomedical Research Center, sebanyak 46% perempuan dengan diabetes tipe 2 menunjukkan tanda-tanda coronary microvascular dysfunction alias CMD—sebuah bentuk kerusakan jantung dini yang terjadi karena aliran darah yang terganggu di pembuluh darah terkecil jantung. Bandingkan dengan laki-laki yang hanya 26% menunjukkan tanda serupa.

“Kami melihat tanda-tanda awal penyakit jantung yang tidak terdeteksi lewat pemeriksaan rutin, dan yang paling banyak terdampak adalah perempuan,” ujar Prof. Gerry McCann, peneliti utama di University of Leicester. 

Ia juga menambahkan, “Yang bikin studi ini luar biasa adalah semua partisipannya nggak punya gejala sama sekali. Nggak ada nyeri dada, nggak sesak napas. Tapi hasil pemindaian menunjukkan hal berbeda.”

Dr. Gaurav Gulsin, salah satu penulis studi ini, juga mengungkapkan bahwa penyebab CMD ternyata berbeda antara laki-laki dan perempuan. 

“Pada perempuan, CMD paling kuat dikaitkan dengan berat badan tinggi atau BMI. Tapi pada laki-laki, tekanan darah tinggi jadi pemicunya,” jelasnya. 

Artinya, pendekatan pengobatan antara pria dan wanita bisa jadi perlu dibedakan sejak dini.
Temuan ini jadi tonggak penting bagi tim peneliti di NIHR Leicester BRC karena mereka berhasil menyatukan tim dari berbagai bidang: jantung, gaya hidup, dan diabetes. Kolaborasi ini menghasilkan wawasan kompleks yang sebelumnya nggak bisa terungkap jika dikerjakan masing-masing.

Prof. Melanie Davies CBE, pakar pengobatan diabetes dan salah satu penulis studi, juga menambahkan, “Penemuan ini punya dampak besar untuk strategi pencegahan di masa depan. Intervensi seperti menurunkan berat badan untuk perempuan dan mengontrol tekanan darah untuk laki-laki bisa bantu cegah kerusakan jantung sebelum berkembang menjadi gagal jantung, yang sangat umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2.”

Jadi, sahabat, jangan anggap remeh kesehatan jantung, terutama kalau kamu perempuan dan punya diabetes tipe 2. Bisa jadi diam-diam, jantungmu sedang mengirim sinyal bahaya yang tak terdengar.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment