Ternyata Bakteri Usus Bisa Jadi Senjata Rahasia Tubuh Lawan Racun Pestisida!

11 Juli 2025 11:42
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Studi terbaru dari Ohio State University ini benar-benar membuka mata! Lewat eksperimen yang dilakukan di laboratorium dan pada tikus, para peneliti berhasil memetakan bagaimana berbagai jenis pestisida berinteraksi langsung dengan mikroba usus manusia.

Sahabat.com - Siapa sangka, bakteri-bakteri kecil di dalam usus kita bisa punya peran besar dalam melindungi tubuh dari bahaya pestisida? 

Studi terbaru dari Ohio State University ini benar-benar membuka mata! Lewat eksperimen yang dilakukan di laboratorium dan pada tikus, para peneliti berhasil memetakan bagaimana berbagai jenis pestisida berinteraksi langsung dengan mikroba usus manusia.

Lebih dari selusin pestisida yang umum digunakan ternyata bisa mengganggu pertumbuhan bakteri usus, merusak cara mereka mengolah nutrisi, bahkan beberapa di antaranya bisa terkumpul di dalam sel bakteri itu sendiri. 

Yang menarik, para peneliti berhasil menyusun semacam "peta interaksi" yang bisa diakses publik, berisi informasi tentang bagaimana pestisida-pestisida itu memengaruhi mikroba tertentu. 
Peta ini bisa jadi harta karun untuk riset kesehatan ke depannya.

Lewat percobaan pada tikus, ditemukan bahwa salah satu jenis bakteri usus mampu mengurangi efek racun dari pestisida dengan cara menekan peradangan. 

Profesor Jiangjiang Zhu, peneliti utama dari studi ini, bilang, “Kami kini lebih paham bagaimana polutan lingkungan seperti pestisida bisa mempengaruhi kesehatan manusia lewat mikroorganisme penting ini.” 

Ia juga menambahkan bahwa beberapa mikroba bisa mengurai atau membersihkan pestisida dari tubuh, yang bisa jadi calon terapi probiotik masa depan.

Untuk menguji lebih lanjut, timnya mengamati bagaimana 18 jenis pestisida memengaruhi 17 spesies bakteri usus. Mereka menggunakan mikroba yang umum ditemui di tubuh manusia, dan hasilnya mengejutkan: pestisida-pestisida itu bisa merangsang atau justru menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, serta terserap ke dalam sel mikroba. Hal ini bisa menjelaskan kenapa efek pestisida bisa bertahan lama dalam tubuh.

Li Chen, rekan peneliti yang menangani lebih dari 10.000 sampel dalam studi ini bilang, “Kebanyakan studi sebelumnya hanya menunjukkan bahwa pestisida mengganggu komposisi mikroba usus secara umum. Tapi kami menunjukkan bahwa ada dampak spesifik ke jenis bakteri tertentu.”

Bukan cuma itu, tim peneliti juga menemukan bahwa paparan pestisida bisa memengaruhi metabolisme tubuh dan produksi lipid—senyawa penting seperti lemak dan minyak yang banyak berperan dalam fungsi organ. 

Dalam eksperimen lanjutan, mereka memasukkan bakteri Bacteroides ovatus ke tubuh tikus yang sudah bebas mikroba, lalu mengekspos mereka pada pestisida. Hasilnya, tikus yang punya bakteri itu mengalami peradangan lebih ringan dan perubahan positif dalam aktivitas metabolisme dan produksi lipid.

Profesor Zhu menambahkan, “Kami menemukan mikroba yang bisa membantu mengurangi efek racun pestisida, kemungkinan besar dengan menetralkan proses peradangan. Kita tahu peradangan itu buruk, jadi kalau ada mikroba yang bisa melindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut, ini kabar baik banget.”

Ke depannya, tim Zhu berencana mengeksplorasi lebih jauh bagaimana perubahan metabolisme mikroba usus akibat pestisida bisa berperan dalam berbagai kondisi penyakit. Mereka berharap temuan ini bisa jadi pondasi bagi riset-riset baru yang mencari cara mengatasi dampak racun pestisida lewat terapi mikroba.

Zhu bilang, “Kami sedang memetakan interaksi utama antara pestisida dan mikroba usus. Nantinya, tim lain bisa memanfaatkan temuan ini untuk meneliti lebih dalam soal penyebab penyakit dan mencari strategi intervensi.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment