Anak-Anak Lebih Rentan Terhadap Cuaca Panas, Begini Cara Melindungi Mereka Selama Musim Panas

30 Desember 2024 12:10
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Anak-anak lebih rentan terhadap masalah kesehatan terkait panas, seperti sengatan panas dan kelelahan akibat panas, karena kombinasi antara fisiologi dan perilaku mereka.

Sahabat.com - Paparan suhu tinggi dapat memperburuk kondisi medis yang ada, atau menyebabkan masalah serius seperti sengatan panas.

Anak-anak lebih rentan terhadap masalah kesehatan terkait panas, seperti sengatan panas dan kelelahan akibat panas, karena kombinasi antara fisiologi dan perilaku mereka.

Namun, itu bukan satu-satunya masalah yang mungkin timbul akibat cuaca panas ekstrem. Dalam sebuah studi baru, kami mengamati kunjungan ke unit gawat darurat (UGD) dan rawat inap yang tidak direncanakan di kalangan anak-anak di New South Wales pada hari-hari gelombang panas.

Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan hari-hari yang lebih sejuk, dengan beragam masalah kesehatan yang terkait.

Berkeringat adalah mekanisme utama tubuh untuk mengurangi panas dan menurunkan suhu tubuh. Anak-anak memiliki rasio permukaan kulit yang lebih besar dibandingkan massa tubuh mereka, yang memungkinkan mereka untuk kehilangan lebih banyak panas melalui penguapan. Namun, hal ini juga berarti mereka bisa kehilangan cairan lebih cepat, meningkatkan risiko dehidrasi.

Selain itu, bayi dan anak-anak yang lebih muda tidak dapat berkeringat sebanyak anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, sehingga mereka lebih sulit mendinginkan tubuh. Anak-anak juga cenderung lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, yang meningkatkan paparan mereka terhadap suhu panas.

Anak-anak, terutama yang lebih kecil, mungkin tidak terlalu peka terhadap tanda-tanda bahwa tubuh mereka terlalu panas, seperti berkeringat atau kulit memerah. Ini bisa membuat mereka tidak menghentikan aktivitas atau mencari cara untuk mendinginkan tubuh.

Kami mengamati dampak cuaca panas ekstrem pada kesehatan anak-anak dengan memantau suhu panas ekstrem sebagai "hari gelombang panas", yaitu dua hari berturut-turut dengan suhu harian maksimum di atas persentil ke-95 untuk daerah yang relevan. Suhu tersebut bervariasi antara 27°C hingga 45°C tergantung pada wilayah.

Kami menganalisis hasil kesehatan dengan melihat kunjungan ke UGD dan rawat inap di rumah sakit di kalangan anak-anak usia 0–18 tahun di NSW antara tahun 2000 dan 2020, yang melibatkan sekitar 8,2 juta kunjungan UGD dan 1,4 juta rawat inap rumah sakit.

Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena penyakit akibat panas 104% lebih mungkin mengalaminya pada hari-hari gelombang panas, sementara pasien yang dirawat di UGD 78% lebih mungkin mengalaminya. Penyakit terkait panas meliputi kondisi ringan seperti dehidrasi hingga yang lebih serius seperti sengatan panas.

Selain itu, kami juga menemukan peningkatan infeksi di kalangan anak-anak selama gelombang panas, termasuk infeksi telinga, infeksi kulit, dan gangguan pencernaan seperti keracunan makanan.

Bayi di bawah usia satu tahun lebih rentan terhadap masalah kesehatan terkait panas dibandingkan anak-anak yang lebih tua karena mereka belum bisa mengatur suhu tubuh secara mandiri. Anak-anak dari keluarga dengan akses terbatas ke pendingin udara juga lebih berisiko terpapar cuaca panas.

Untuk menjaga anak tetap nyaman saat cuaca panas, hindari paparan sinar matahari langsung, terutama saat menggunakan kereta dorong bayi. Menutupi kereta dorong dengan kain bisa meningkatkan suhu di dalamnya. Sebaliknya, kain basah dan kipas angin kecil bisa menurunkan suhu beberapa derajat, menjaga anak tetap sejuk.

Selain itu, penting untuk mengingat bahwa suhu di luar ruangan, terutama di bawah sinar matahari, bisa jauh lebih tinggi dibandingkan suhu yang dilaporkan dalam prakiraan cuaca. Hindari aktivitas fisik berat pada puncak suhu panas dan pastikan anak mengenakan topi dan tabir surya. Sering-seringlah memberi mereka air dan makanan yang mengandung banyak air seperti semangka atau jeruk.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment