Sahabat.com - Wabah flu burung telah menginfeksi banyak ayam dan sapi perah, bahkan partikel virus ditemukan pada sampel produk susu. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keamanan mengonsumsi produk-produk seperti susu, daging sapi, telur, dan lainnya.
Namun, para ahli menyatakan bahwa risiko tertular flu burung melalui makanan sangat rendah, meskipun mereka tetap menyarankan agar konsumen berhati-hati dengan memasak produk tersebut hingga matang.
Wabah flu burung yang kini menjangkiti lebih banyak hewan ternak, memunculkan kekhawatiran terhadap keamanan produk hewani seperti susu dan telur.
Meskipun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melaporkan bahwa mereka belum menemukan virus hidup dalam makanan komersial, meskipun fragmen virus ditemukan dalam susu pasteurisasi, krim asam, dan keju cottage.
Meskipun otoritas kesehatan menekankan bahwa kemungkinan tertular flu burung melalui produk makanan sangat rendah, risiko ini bisa meningkat jika memilih produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Para ahli menyebutkan bahwa sangat kecil kemungkinan seseorang akan tertular flu burung melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi. Menurut Elaine Vanier, seorang pakar kesejahteraan hewan, flu burung H5N1 “bukanlah masalah keamanan pangan, dan risikonya untuk menular ke manusia tetap rendah.”
S. Wesley Long, Direktur Medis Mikrobiologi Diagnostik di Houston Methodist, juga menegaskan bahwa industri pangan memiliki langkah-langkah pengamanan untuk memastikan ayam yang terinfeksi flu burung tidak dijual di pasar.
Meskipun telur tidak berisiko tinggi menyebabkan penyakit, masalah yang lebih mendesak adalah kelangkaan telur. Hal ini disebabkan oleh peternak yang terpaksa harus memusnahkan ayam yang terinfeksi flu burung, sehingga mengakibatkan kekurangan ayam penghasil telur.
Akibat kelangkaan tersebut, harga telur pun meroket. Menurut Indeks Harga Konsumen, harga rata-rata sejumput telur besar A meningkat dari $2,52 pada Januari 2024 menjadi $4,95 saat ini.
Meskipun ditemukan partikel virus flu yang sudah mati dalam susu pasteurisasi dan produk susu lainnya, FDA memastikan pasokan susu tetap aman. Produk susu yang telah dipasteurisasi, yang melalui proses pemanasan untuk membunuh patogen, tidak lagi mengandung virus hidup.
Namun, para ahli tetap menyarankan untuk menghindari konsumsi susu mentah atau produk yang mengandungnya.
Selain menghindari susu mentah dan memastikan memasak daging, ayam, serta telur hingga matang sempurna, para ahli juga menyarankan agar masyarakat melakukan tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran patogen, seperti menyimpan dan menangani produk makanan dari hewan dengan benar, serta mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik.
Penting juga untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru mengenai flu burung dari sumber-sumber terpercaya seperti CDC, FDA, dan USDA.
0 Komentar
Gunakan Kulit Pisang sebagai Bahan Makanan, Ini Manfaat Mengejutkannya
Cara Memilih Roti Bebas Gluten yang Lebih Sehat
Cara Memilih Camilan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Gula Darah
Apakah Anda Harus Menghindari Makan Karbohidrat di Malam Hari? Seorang Ahli Gizi Menjelaskan
Tips Sehat Sahur: Mengonsumsi Mi Instan dengan Bijak Menurut Dokter
Apakah Kurma Aman untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya
Leave a comment